Minta Maaf ke Ibunda, Pelaku Bom Bunuh Diri Tinggalkan Sepucuk Surat | tvOne

Selasa, 30 Maret 2021 - 09:23 WIB

Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan pelaku pemboman di gereja katedral Makassar adalah pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan. Sebelum meledakkan bom bunuh diri, mereka sempat menuliskan surat wasiat untuk kedua orang tuanya.

“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya, yang isinya berpamitan dan mengatakan siap untuk mati sahid,” kata Sigit dalam konperensi pers di Mapolda Sulsel, Makassar, Senin (29/3).

Ia menjelaskan dua pelaku bom bunuh diri masing-masing berinisial L dan YSF merupakan pasangan suami istri yang baru menikah sekitar enam bulan yang lalu.

Mereka berdua dinikahkan oleh Rizaldi yang pada bulan Januari 2021, berhasil ditangkap. Rizaldi merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018.

13 Terduga Teroris Diamankan

Lebih jauh, Kapolri mengatakan pascaledakan bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, ada 13 terduga teroris diamankan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di empat provinsi.

13 terduga teroris itu ditangkap di wilayah Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta dan Bekasi. "Di Makassar, Densus menangkap empat orang, inisialnya AS, SAS, MR dan AA," kata Sigit.

Sigit mengatakan keempat terduga teroris itu memiliki keterkaitan dengan dua pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar L dan YSM, yakni kelompok kajian di Vila Mutiara. "Mereka berperan bersama L dan YSM (keduanya pelaku bom bunuh diri) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara,” kata Sigit.

Sigit menyebutkan keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar ini, berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri.

Bersamaan dengan itu, lanjut Sigit, Tim Densus 88 Anti Teror juga bergerak melakukan penggeledahan dan penangkapan di dua wilayah, yakni Condet Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat. Dari dua lokasi tersebut, Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan empat terduga teroris berinisial, yakni A, AH, AJ dan BS.

Selain mengamankan pelaku, Tim Densus 88 Anti Teror juga menemukan barang bukti bom dan bahan peledak lainnya. "Polisi temukan lima bom aktif. Jenis bom sumbu, 5 Toples besar berisi bahan kimia peledak, sulfur, flashfolder dan termometer. Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak Jumlahnya 4 kg, kemudian ditemukan bahan peledak lain dengan jumlah 1,5 kg," kata Sigit.

Tim Densus 88 Anti Teror juga bergerak ke wilayah Mataram, NTB. Di lokasi tersebut diamankan satu orang lagi, sehingga total ada lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang telah ditangkap.

“Total lima pelaku telah diamankan, saat terus dikembangkan, dalam waktu dekat dapat diamankan," kata Sigit. (ito/ant)

(Lihat Juga: Polda metro jaya umumkan empat terduga teroris yang ditangkap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:52
02:08
02:13
01:10
01:07
03:09
Viral