TNI AL Memperluas Area Pencarian Korban Kapal Tenggelam Melalui Laut dan Udara

Selasa, 20 Juli 2021 - 19:06 WIB

Pontianak, Kalimantan Barat - TNI Angkatan Laut (TNI AL) memperluas upaya pencarian pada hari ke-7 pencarian korban tenggelamnya 18 kapal nelayan di perairan Kalimantan Barat.

Penyusuran area bukan hanya dilakukan melalui melalui perairan, tapi juga pemantauan melalui udara.

Sebanyak dua pesawat TNI AL jenis patroli maritim dan cassa melaksanakan pantauan udara di sekitar perairan Pontianak, Kalimantan Barat.

Selain melalui udara, TNI AL juga mengerahkan KRI Kerambit 627, KRI Usman Harun 359, dan belasan Kapal Tim SAR. 

Penyusuran di hari ke-7 diperluas sampai 3.300 mil dari Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat.

“Radius yang kita tempeh pada hari ini yaitu kurang lebih 3.300 nautical miles. Kita bagi enam lajur yang mengarah utara selatan, jarak masing-masing lajur itu sekitar 10 nautical miles. Jadi tadi untuk ke arah baratnya juga sudah mencapai cukup jauh,” tutur Wakil Komandan Lantamal XII Pontianak, Kolonel Laut (P) Suhendro.

Sementara itu, dua korban selamat yang berhasil dievakuasi oleh KRI Kerambit bernama Aris warga Kota Pontianak dan Maulana dari Sunga Kakap, Mempawah. 

Data termutakhir hingga kini ada 138 anak buah kapal (ABK) menjadi korban kecelakaan tenggelamnya 18 kapal nelayan di perairan Kalimantan Barat ini.

Sebanyak 83 orang selamat, 34 orang masih dalam pencarian, dan 21 orang dinyatakan meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 kapal nelayan tenggelam dengan 130 anak buah kapal (ABK) hilang setelah dihantam cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat pada Rabu (14/7) dini hari.

Namun menurut informasi Kepala SAR Pontianak, Yopi Haryadi pada Senin (19/7), terdapat dua kapal lain yang tenggelam. Dua kapal yang tenggelam ini satu merupakan kapal motor CSSK, dan satu lagi merupakan kapal pemancing.

Dari kedua kapal yang tenggelam, 3 orang dari kapal pemancing ditemukan selamat dan 3 orang dari kapal CSSK masih hilang. Total keseluruhan ada 18 kapal nelayan yang tenggelam.

Penyebab tenggelamnya belasan kapal tersebut diakibatkan oleh cuaca ekstrim yang menyebabkan tingginya gelombang di perairan Kalimantan Barat saat itu. 

Kecepatan angin saat kejadian terjadi cukup kencang hingga 30 knot, ombak pun mencapai ketinggian 5 meter, juga hujan yang sangat lebat.

Berdasarkan keterangan dari para korban selamat, kapal-kapal yang tenggelam tersebut telah mencoba untuk menepi, namun karena cuaca sangat buruk dan gelombang tinggi, kapal-kapal tersebut pun tenggelam sebelum sempat menepi. (awy)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:08
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
Viral