Polisi Tembak Polisi, Psikolog: Pemeriksaan Psikologi Harus Dilakukan Berkala

Rabu, 27 Oktober 2021 - 13:38 WIB

Lombok, NTB - Raut kesedihan masih menggelayuti keluarga Briptu HT, korban penembakan anggota polisi oleh rekannya sendiri. Rumah korban di perumahan Griya Pesona Madani Dengen, Kecamatan Selong, Lombok Timur ramai didatangi pelayat. Korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan juga supel.
Briptu HT tewas ditembak Bripka MN yang juga anggota Polsek Wonosobo, Lombok Timur,. Pelaku diketahui mendatangi korban yang sedang berada di rumah sambil membawa senjata api. Dari hasil otopsi diketahui bahwa korban meninggal karena tertembak peluru di dada sebelah kanan. Hingga kini polisi masih mendalami apa sebetulnya motif pelaku. 
Pihak Kepolisian Daerah NTB mengatakan masih mendalami keterangan saksi yang berada di TKP. Namun indikasi apa motif sebenarnya dari peristiwa tragis ini mulai menunjukkan titik terang.
"Pelaku ini merasa cemburu karena korban ini sering melakukan komunikasi melalui chatting terhadap istri pelaku. Sehingga karena cemburu buta, yang bersangkutan emosi dan melakukan penembakan terhadap korban. ini yang sedang kita dalami untuk penyelidikan dan kita harus kumpulkan bukti-bukti untuk mendukung daripada informasi tersebut,"  ungkap Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto kepada tvOne.
Adapun alat bukti yang berhasil diamankan adalah senapan serbu organik Polri jenis V2. Senjata itu adalah senjata yang ada di penjagaan Polsek dimana pelaku dan korban bekerja.
Menilai hal tersebut, Kasandra Putranto mengajak Polri untuk melakukan pemeriksaan psikologi secara rutin terhadap anggotanya yang memiliki akses terhadap senjata api. Hal ini dilakukan untuk bisa memastikan bahwa kondisi psikologis aparat tetap prima dengan adanya berbagai kondisi yang terjadi dalam kehidupan, seperti tekanan, kelelahan, ekonomi, dan lain sebagainya.
"Secara periodik itu tetap harus dilakukan untuk memastikan bahwa orang-orang ini punya kematangan mental yang layak untuk memegang senjata. Yang kedua adalah justru adanya semacam sistem yang aman untuk penyimpanan senjata, untuk akses siapa yang bisa mengambil dan lain sebagainya karena sekali lagi ini juga sudah beberapa kali terjadi," sebutnya. (afr) 
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral