Epidemiolog: Indonesia Belum Terbebas Dari Wabah Covid-19

Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyebut, walaupun penyebaran pandemi Covid-19 menurun, masih ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Hal itu adalah surveilans atau pengawasan. Surveilans menjadi penting untuk mengetahui kecepatan penyebaran dan memetakan aksi yang sesuai untuk menanggulangi risiko tersebut.

Catatan kedua darinya adalah tes yang distandarisasi, dalam hal ini tidak 1/1000 populasi perhari atau perminggu. Selain itu contact tracing pun dinilai masih rendah. Angka ideal contact tracing sendiri adalah 15-20 orang per kasus, sedangkan Indonesia baru mampu melakukan 6-8 orang per kasus.

"Catatan ketiga adalah cakupan vaksinasi. yang (sudah) dua dosis itu masih kurang dari 30% dan yang satu dosis hampir mencapai 60%," paparnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia hingga saat ini belum dikatakan bebas dari wabah Covid-19. Untuk itu ia mengajak para pakar untuk mengkaji ulang apakah penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah masuk tahap endemis atau bahkan sporadis. (afr)