Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Masyarakat Diimbau Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Jakarta - Satgas penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan lebih dari 7.000 kasus Covid-19 pada Rabu kemarin. Diduga karena adanya varian Omicron. Meski begitu, pemerintah menegaskan belum akan menerapkan PPKM Darurat dan tetap dengan strategi penanganan yang masih berjalan saat ini.

Lonjakan kasus infeksi Covid-19 mulai kembali terjadi di Indonesia. Data Satgas Penanganan Covi-19 mencatat penambahan 7.010 kasus pada Rabu kemarin. Meningkat cukup signifikan dari hari sebelumnya.

DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali menjadi lima provinsi penyumbang lonjakan kasus. Dengan tambahan lebih dari 7.000 kasus total sudah ada lebih dari 4,3 juta Covid-19 sebanyak 29.277 kasus.

Peningkatan jumlah kasus ini diduga karena adanya varian omicron yang memiliki karakteristik penularan yang jauh lebih cepat dari varian Delta. Pemerintah mencatat transmisi lokal kini sudah lebih mendominasi dari pelaku perjalanan luar negeri.

Meski begitu, pemerintah menegaskan belum akan menaikkan status PPKM menjadi PPKM Darurat dan tetap dengan strategi penanganan yang masih berjalan.

Luhut juga menegaskan, pemerintah memastikan sistem kesehatan sudah cukup siap menghadapi penyebaran varian Omicron. Namun masyarakat diimbau tetap mengikuti anjuran untuk memperketat protokol kesehatan dan tidak bepergian ke luar kota atau ke luar negeri.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan peningkatan jumlah kasus Omicron di Indonesia masih sesuai dengan prediksi dan masih bisa teratasi. Tingkat fatalitas penyebaran varian Omicron dinilai lebih rendah daripada varian Delta sebelumnya.

Namun, pemerintah akan mempercepat vaksinasi booster di wilayah Jabodetabek, karena diprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dalam 2-3 minggu mendatang.(awy)