Pandangan Pakar Psikologi Forensik Terkait Kejanggalan Kematian Brigadir Yoshua

Selasa, 12 Juli 2022 - 14:14 WIB

Jakarta - Brigadir Polisi Nopriansyah Yosua tewas usai terlibat baku tembak dengan sesama anggota polisi Bharada E di rumah dinas Kadis Propam di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Sementara pihak keluarga Brigadir Polisi Yosua menemukan ada kejanggalan dari Jenazah korban. Terdapat empat luka tembak dan luka sayatan akibat senjata tajam di tubuh korban.

Menurut pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri, terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Salah satu kejanggalan adalah adanya keterangan polisi yang mengatakan bahwa terdapat pelecehan seksual sebelum terjadi baku tembak.

Reza mengatakan bahwa aneh jika Brigadir J, yang diduga pelaku pelecehan terhadap istri Kadiv Propam, melakukan pelecehan di tempat yang dirinya tidak kuasai.

“Dari situ, sungguh-sungguh penting kepolisian menginvestigasi kasus ini terkait dengan benar tidaknya pelecehan seksual atau kegiatan seksual yang pernah dilakukan oleh si pelaku,” tutur Reza.

Selain itu, dengan jumlah tembakan yang bertubi-tubi, Reza mengatakan perlu ada investigasi mendalam mengenai adanya pengaruh minuman keras atau obat-obatan.

“Dengan jumlah tembakan yang banyak, apakah ada pengaruh miras kah atau narkoba kah di tubuh para penembak tersebut, karena saya pikir untuk mengeluarkan tembakan dalam jarak dekat, tidak perlu mengeluarkan peluru sekian banyak,” tambah Reza.(awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral