Massa gabungan dari Gerakan Aksi Umat Melawan (GAUM) saat menggelar aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat.
Sumber :
  • tvOnenews.com - Ilham Ariyansyah

Dinilai Pemilu Syarat Dugaan Kecurangan, Ratusan Anggota Gerakan Umat Jawa Barat Gerudug Gedung KPU dan Bawaslu Jabar 

Selasa, 27 Februari 2024 - 17:11 WIB

Bandung, tvOnenews.com - Massa gabungan dari Gerakan Aksi Umat Melawan (GAUM) menggelar aksi di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Jalan Turangga dan Garut, Kota Bandung, Selasa (27/02/2024). 

Koordinator Lapangan Lilis Sartono  mengatakan aksi ini atas keprihatinan terhadap demokrasi Indonesia saat ini. Terlebih dirinya menilai bahwa pemilu saat ini sarat dengan dugaan kecurangan. 

“Kita lakukan ini, untuk menolak kecurangan, kecurangan dari kemungkinan kpu dan Bawaslu,” Katanya di sela-sela aksi.

Dirinya pun meminta agar Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) diberhentikan. Pasalnya menurut dirinya bahwa hasil tersebut menduga adanya kecurangan. 

“Tuntutan kami menolak curang hasil Pemilu terus meminta untuk memberhentikan si rekap dan Sistem TSM tadi kemungkinan kita menduga kita semua menduga dan mungkin semua orang sudah tahu kalau misalkan terjadi kecurangan sebelum Pemilu dan sesudah Pemilu,” Katanya di sela-sela aksi.

Selain itu dirinya menilai muncul tuntutan pemakzulan terhadap presiden dikarenakan ada sistem yang tidak sesuai. Terlebih menurutnya saat ini Indonesia memiliki tiga panglima yang seharusnya bisa mengantisipasi agar hal kecurangan tidak terjadi. 

“Mungkin ini kaya snowball (bola salju - Red), mungkin terjadinya semua ini karena ada sistem-sistem yang salah di sini. Sedangkan kita ini Indonesia itu memiliki 3 Panglima dari Mendagri, Panglima TNI ya. mereka mungkin lebih tau sih sebenarnya seharusnya mereka lebih tahu untuk terjadinya hal ini gitu kan,” Tegasnya. 

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
03:49
01:14
08:35
01:28
01:58
Viral