Gudang Empon-empon di Dukuh Rembun, Desa Rembun, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah..
Sumber :
  • Tim tvOne - Agus Saptono

Covid-19 Mereda Permintaan Empon-Empon di Boyolali Menurun

Sabtu, 22 Januari 2022 - 14:29 WIB

Boyolali, Jawa Tengah -  Meredanya kasus Covid-19 di tanah air membuat permintaan empon-empon menurun drastis sejak dua bulan terakhir.

 

Menurut  Hendro Purnomo, salah satu petani sekaligus penjual empon-empon di Dukuh Rembun, Desa Rembun, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengatakan kondisi saat ini berbeda sekali dengan masa puncak pandemi Covid-19.

 

“Penurunan permintaan sudah terjadi sejak akhir tahun lalu hingga saat ini,” kata Hendro Punomo di rumahnya, Sabtu (22/1/2022).

 

Pada tahun 2019, kata dia, penjualan sempat menurun karena pengetatan pergerakan masyarakat. Kondisi itu berubah pada akhir 2020 hingga bulan Oktober 2021, di mana penjualan mengalami kenaikan seiring dengan animo terhadap produk penunjang imunitas ini.

 

 

“Dulu dalam satu minggu bisa kirim barang hingga lima ton dan saat ini satu bulan hanya satu ton,” ucapnya.

 

 

Selain permintaan sepi, sejumlah jenis barang juga turun harga, seperti jahe merah kering yang dulu harganya sempat tembus Rp 250.000,- kini hanya Rp 45.000,- per kilonya, hal yang sama terjadi pada harga kencur dulu harga kencur Rp 100.000,- kini hanya Rp 45.000,- perkilonya.

 

 

Sementara harga kencur basah saat ini adalah Rp 7.000,-,  jahe merah basah Rp 4.000,-, jahe emprit (biasa) hanya Rp 12.000,- dahulu bisa mencapai Rp 60.000,- per kilonya.

 

 

“Kalau permintaan yang rutin itu, ke pabrik obat di Jakarta dan Surabaya,” ucapnya.

 

Dia  menjelaskan saat ini hanya bisa megandalkan penjualan online, meski sedikit namun rutin.

 

“Penjualan online hinga saat ini masih berjalan pelan namun pasti dan permintan merata di tanah air,” tandasnya. (Agus Saptono/dan)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:43
05:47
03:09
02:04
02:28
04:12
Viral