Berbuntut Panjang, Tim Kemensos dan Mabes Polri Evaluasi Penyaluran BPNT di Gresik

Gresik, Jawa Timur- Kasus temuan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kualitas buruk atau tidak layak konsumsi yang diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, berbuntut panjang. Hari ini Jum'at (21/1/2022), tim Kementerian Sosial (Kemensos RI) dan Mabes Polri turun melakukan monitoring ke Lapangan.

Informasi yang dihimpun, jajaran tim Kemensos RI dan aparat penegak hukum (APH) Mabes Polri itu bergerak menuju kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik pada pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, melakukan monitoring ke lapangan, termasuk ke BNI sebagai bank himbara penyalur Bansos BPNT ke KPM. 

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Gresik, Ummi Khoiroh. Menurutnya, kedatangan Kemensos RI dan APH untuk melakukan monitoring lebih terfokus pada agen-agen penyalur Bansos BPNT.

Meski begitu, Kadinsos Gresik tak menampik bahwa salah satu sasaran monitoring adalah polemik penyaluran Bansos BPNT di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Gresik. 

"Terkait evaluasi agen. Ya mungkin salah satunya karena berita morowudi," terangnya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan seluler, Jum'at (19/1/2022).

Hingga berita ini ditayangkan, tim Kementerian Sosial (Kemensos RI) dan Mabes Polri masih bersama jajaran Dinas Sosial Gresik dan seluruh perangkat termasuk pendamping TKSK Gresik melakukan monitoring di BNI.

"Nggih betul (iya betul, red). Ini sama kami otw BNI," pungkasnya. (M. Habib/rey)