Banjir melanda permukiman warga..
Sumber :
  • Boris

Banjir Kembali Landa Permukiman Warga di 10 Desa Pingiran Sungai Lematang Pali Sumsel

Senin, 26 Februari 2024 - 10:37 WIB

Pali, tvOnenews.com - Bencana banjir kembali melanda 10 desa, di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan, pada Minggu (25/2/2024).

Air luapan dari Sungai Lematang dan menyusul guyuran hujan yang terus menerus melanda wilayah tersebut beberapa hari terakhir, membuat banjir kembali merendam kawasan permukiman penduduk di 10 desa yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Abang.

Desa-desa itu di antaranya, Desa Bumiayu, Tanah Abang Selatan, Tanah Abang Utara, Muara Sungai, Curup, Sukaraja, Sedupi, Tanjung Dalam, Pandan, dan Desa Modong.

Ketinggian air di permukiman saat ini bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 1 meter. Hal ini diungkapkan Camat Tanah Abang, Darmawan, pada saat memantau perkembangan lapangan di beberapa desa pada Minggu (25/2/2024) malam.

“Periode pertama di bulan sebelumnya banjir itu sampai 11 desa, untuk yang kembali terdampak banjir pada saat ini ada 10 desa yang lokasinya berada di tepi aliran sungai lematang. Kondisi banjir ini masih normal, masih aman dan terkendali. Hal ini dikarenakan dari laporan yang kami dapat belum ditemukan warga yang mengungsi ketempat keluarga ataupun tempat khusus yang telah disiapkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau, masyarakat yang rumahnya di sekitar pinggiran sungai agar tetap waspada akan bertambahnya debit air dari arah hulu sungai lematang dan ketika turun hujan berintensitas tinggi.

“Pihak kami sampai saat ini sudah melaporkan kondisi tersebut ke pihak pemerintah kabupaten dan juga berkodinasi dengan setiap kepala desa untuk mengimbau kepada warganya agar waspada. Kondisi air masih bertahan karena cuaca hujan terus terjadi, selain itu debit air di sungai bertambah, akibat aliran air dari kabupaten tetangga yang berada di hulu sungai. Sampai pukul 22.00 ini, ketinggian air bervariai mulai 50 cm hingga 100 cm, hal dikarenakan kondisi geografis setiap desa berbeda,” jelas Darmawan. (bls/nof)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:26
01:05
02:10
02:17
01:21
01:11
Viral