Akibat Proyek Rp7,9 Miliar, 12 Ribu Hektar Sawah di Pidie Tak Dialiri Air Selama Berbulan-bulan.
Sumber :
  • Screenshot dari instagram Kabaraceh_news

Akibat Proyek Rp7,9 Miliar, 12 Ribu Hektar Sawah di Pidie Tak Dialiri Air Selama Berbulan-bulan

Kamis, 7 Juli 2022 - 22:52 WIB

Pidie, Aceh – Akibat proges proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi senilai Rp7,9 miliar, 12 ribu hektar sawah milik petani di Kabupaten Pidie tidak dialiri air selama berbulan-bulan. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial (medsos) instagram, pada hari Kamis (7/7/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pemilik medsos Instagram Kabaraceh_news, Camat Keumala, Nurjannah menilai realisasai proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi tersebut berjalan lamban. Hal itu diungkapkannya, karena kondisi proyek tersebut tergambar dari realisasi fisik yang masih rendah.

“Tak hanya itu saja, kemudian minimnya pengerahan pekerja serta ketersediaan peralatan. Bagaimana bisa cepat selesai, tenaga kerja yang dipakai sangat sedikit, untuk alat cuma terlihat satu unit molen, sayang kan masyarakat lama sekali tidak mendapat suplai air,” kata Camat Keumala, Nurjannah, seperti yang dikutip tvonenews.com di medsos Instagram Kabaraceh_news, Kamis (7/7/2022) malam hari.

Kemudian, ia menyebutkan adapun daerah yang terdampak dari penutupan pintu air di Keumala tersebut meliputi Kecamatan Keumala, Kecamatan Sakti, sebagian Kecamatan Titeu, Kecamatan Mutiara.

Selanjutnya, sebagian Kecamatan Mutiara Timur, Kecamatan Peukan Baro, Kecamatan Kembang Tanjong hingga Kecamatan Simpang Tiga. Bahkan, ia menjelaskan kondisi proyek terkini, terlihat belum seluruh sisi dan lantai sungai telah dilakukan pengecoran.

Sambungnya mengatakan, saat ini masyarakat setempat sudah mengalami kesulitan air cukup lama, namun pengerjaan proyek tersebut ia nilai masih main-main.

Masih mengutip dari medsos Kabaraceh_news, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera I Aceh melakukan pengerjaan Rehabilitasi Jaringan DI Baro Raya. Kemudian, kegiatan lanjutan tersebut dikerjakan CV Fariz Dua dengan nilai kontrak mencapai Rp7,9 miliar dan mulai dikerjakan sejak 8 April 2022 lalu.

Kendati demikian, tim tvonenews.com sampai saat berita diterbitkan hingga saat ini terus mencoba melakukan konfirmasi kebenaran terkait kejadian dan pemberitaan tersebut kepada pihak pemerintahan Kabupaten Pidie. (Aag)  

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
00:54
Viral