Kerupuk mentah hasil produksi milik Khamim yang menumpuk di gudang, Rabu (19/1/2022).
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Tepung Tapioka dan Minyak Goreng Mahal, Pengusaha Kerupuk di Rembang Menjerit

Rabu, 19 Januari 2022 - 15:54 WIB

Rembang, Jawa Tengah - Melonjaknya harga minyak goreng, di tambah dengan naiknya harga bahan baku pembuatan kerupuk, yakni tepung tapioka yang mencapai hampir seratus persen, membuat pengusaha kerupuk mentah skala rumahan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terancam gulung tikar.

Pasalnya, kerupuk mentah yang diproduksi tidak laku dan menumpuk di gudang karena para pengecer kerupuk menghentikan sementara pembelian kerupuk akibat terdampak harga kulakan kerupuk dan minyak goreng naik.

Seperti yang terjadi pada usaha kerupuk mentah skala rumahan milik Khamim, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, memproduksi sekitar 4 kuintal krupuk dalam kondisi mentah.

Melonjaknya harga minyak goreng dalam beberapa bulan terakhir ini membuat biaya produksi membengkak. Kondisi ini diperparah dengan naiknya harga bahan baku tepung tapioka yang naik sekitar 70%, dari yang sebelumnya Rp470 ribu per kuintal, kini naik menjadi Rp800 ribu per kuintal.

Harga tepung tapioka naik sedikit demi sedikit, dari Rp 470 ribu sekarang menjadi Rp800 ribu per kuintal,” keluh Khamim, Rabu (19/1/2022).

Untuk mencegah kerugian yang lebih besar dan agar usahanya tetap bisa berproduksi, Khamim terpaksa menaikkan harga  jual kerupuk mentah.Namun, kebijakan menaikkan harga ini membuat usahanya justru terancam gulung tikar.

Pasalnya, para pengecer kerupuk yang biasa membeli kerupuk hasil produksi Khamim untuk digoreng kembali dan dijual secara eceran di rumah-rumah warga, di warung atau pasar, menghentikan sementara pembelian kerupuk.

“Harga tepung kan naik mas, mau tak mau harga kerupuk saya naikkan. Tapi pelanggan saya ini semuanya mengeluh angkat tangan katanya kerupuknya kok mahal, minyak goreng sudah mahal kok kerupuk mahal, saya mendingan berhenti aja dulu nunggu stabilnya harga nanti,” tambahnya.

Akibatnya, kerupuk mentah hasil produksi Khamin kini menumpuk di gudang karena tidak laku terjual. Jika kondisi ini terus berlangsung, usaha kerupuk mentah milik Khamim terancam gulung tikar.

Khamim mengatakan, kenaikan harga minyak goreng dan bahan baku tepung tapioka secara signifikan ini menjadi momok berat bagi para pengusaha kecil skala rumahan seperti dirinya. 

“Ya sebelum ada kenaikan harga tepung harga minyak goreng itu keuntungan saya rata rata Rp400ribu hingga Rp500 ribu bisa per hari, sekarang cari Rp100 ribu saja susah mas,” pungkasnya.

Para pengusaha kerupuk skala rumahan di Rembang, berharap pemerintah dapat merespon keluhan para perajin kerupuk atas naiknya harga minyak goreng dan bahan baku lainnya yang sangat signifikan dan mengancam usaha mereka ini.(Abdul Rohim/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:16
09:06
09:00
01:35
02:53
03:01
Viral