Gambar Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

G20 Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim

Jumat, 1 Juli 2022 - 14:54 WIB

Jakarta -  Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Science 20 (S20), bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Clean Air Asia, menggelar S20 High Level Policy Webinar bertema Applying Science and Technology to Achieve Clean Air and Climate Co-Benefits.

Tujuan kegiatan adalah untuk berbagi pengetahuan di antara tiap negara terkait peningkatan kualitas udara dan penurunan emisi karbon. Selain itu, juga upaya untuk memperkuat data diperlukan agar kebijakan dibuat secara komprehensif, mencakup mekanisme, peluang kolaborasi, hingga investasi pada teknologi bersih.

Menurut Ketua AIPI sekaligus Ketua S20, Satryo Brodjonegoro, polusi udara dapat merusak banyak aspek seperti lingkungan, keanekaragaman hayati, manusia, hingga ekonomi lantaran tingginya biaya kesehatan yang diakibatkan oleh partikel halus.

Merujuk laporan Bank Dunia yang dirilis pada 2022, biaya kerusakan kesehatan dari polusi udara partikel halus (PM2.5) disebut setara dengan 9,3% dari PDB Asia Timur Pasifik serta 10,3% dari PDB Asia Selatan di 2019.  Selain itu, polutan udara berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ozon troposfer menyebabkan pemanasan iklim sedangkan komponen partikulat (PM) memiliki efek pendinginan atau Pemanasan iklim.

"Ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi tantangan yang menentukan dalam kehidupan kita. Divergensi ketiga hal tersebut memerlukan upaya peningkatan dan penyebaran klimatologi di berbagai sektor utama seperti pembangkit listrik, transportasi, serta industri," kata Satryo di Jakarta, Jumat 1 Juli 2022.

Dengan begitu, maka komitmen yang tertuang dalam Paris Agreement bisa dipertahankan sekaligus memenuhi Sustainable Development Goals. Karenanya, tindakan kolaboratif perlu untuk dilakukan dalam skala internasional guna mendukung target pencapaian itu. Selain itu, dibutuhkan pula kemauan politik ambisius dari pembuat kebijakan yang didasari pada sains.

Apalagi kebutuhan untuk mempercepat adopsi teknologi bersih di Asia kian dekat. Keterlibatan dari pemangku kepentingan serta masyarakat juga dinilai sebagai keharusan dalam mengatasi polusi udara dan pengurangan emisi karbon.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral