Tausiyah Ramadhan KH Ahmad Masruh, Simak Syarat dan yang Membatalkan Puasa

Jombang, tvOnenews.com - KH Ahmad Masruh, Pengasuh Pondok Pesantren At Tahdzib, Rejoagung, Ngoro, Jombang, memberikan tausiyah Ramadhan, sebagai berikut :

Syarat dan hal-hal yang membatalkan puasa

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Sholawat dan salam kita sanjungkan ke pangkuan baginda Rasulullah SAW.
Alhamdulillah kita masih diberi kesehatan memasuki bulan Ramadhan bulan yang mulia bagi umat Rasulullah. Karena semua amal kebaikan dalam bulan Ramadhan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Barang siapa yang beramal baik dilipatgandakan oleh Allah, dimana di dalamya terdapat Lailatul Qodar yang lebih baik dari pada 1000 bulan.
 
Rasulullah bersabda, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan mendirikan shalat di malamnya dengan iman dan hanya karena Allah, maka dosa-dosa kecil yang lampau diampuni oleh Allah.
 
Shaum menurut bahasa atau etimologi memiliki arti mencegah. Sedangkan secara istilah atau terminologi, memiliki arti mencegah dari segala yang membatalkan puasa, mulai terbitnya fajar shadiq sampai terbenamnya matahari.
 
Syarat syah puasa ada 4 :
1. Islam
2. Berakal sehat
3. Dalam keadaan suci dari haid dan nifas
4. Berada di dalam waktu yang diperbolehkan puasa
 
Siapa saja yang wajib menjalankan puasa :
1. Islam
2. Baligh
3. Mampu berpuasa
4. Sehat
5. Bertempat tinggal tidak sdang menjadi musafir
 
Sedangkan rukun puasa ada dua, yaitu :
1. Niat puasa pada malam hari
2. Imsak, meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa.
 
Hal-hal yang membatalkan puasa :
1. Murtad
2. Haid
3. Nifas
4. Mabuk yang disengaja
5. Gila
6. Masuknya sesuatu pada 5 lubang yakni mulut, hidung, telinga, qubul dan dubur.
 
Sesuai Kitab Safinatun naja, inilah niat puasa :
Bagi yang berniat dengan bahasa Indonesia cukup dengan kalimat sebagai berikut :
Aku niat puasa besok sehari pada bulan Ramadhan hanya karena Allah.
Bagi yang berniat menggunakan bahasa Arab sebagai berikut :
 
Nawaitu shauma ghodin an adai fardhi syahri ramadhana hadzihis sanati fardhal lillahi taala.
 
Wallahu a'lam bishawab. (usi/hen)