Ilustrasi Ramadhan.
Sumber :
  • freepik

Penjelasan 5 Hadits Keutamaan Puasa Ramadhan yang Harus Diketahui oleh Umat Islam

Senin, 20 Maret 2023 - 09:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang harus dilakukan setiap muslim selama satu bulan setiap tahunnya.  Ada kriteria-kriteria tertentu di mana seorang muslim diperbolehkan meninggalkan puasa di bulan Ramadhan, akan tetapi dengan berbagai ketentuan seperti kewajiban menggantinya di lain waktu dan membayar fidyah.

Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan dijanjikan oleh Allah SWT keutamaan yang banyak. Berikut keutamaan puasa beserta penjelasannya dalam berbagai hadits. 

1.  Pahala yang Istimewa dari Allah

Keutamaan dari puasa yang utama adalah pahala yang istimewa, Abi Hurairah RA Rasulullah bersabda:

 كل عمل ابن آدم يضاعف، الحسنة عشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف. قال الله تعالى: إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به.

Artinya : 

“Setiap amal kebaikan anak Adam dilipatgandakan. Pahalanya sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.” Allah SWT berfirman: “kecuali puasa karena sesungguhnya puasa adalah untukKu dan Aku yang akan membalasnya,” (HR. Muslim).


(Ist)

Pengecualian puasa dari ibadah lainnya, karena bulan Ramadhan diberi nama bulan sabar, sedangkan orang-orang yang sabar akan diberikan pahala yang tidak terhitung. Hal ini seperti penjelasan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

إنما يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya:

Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas (QS. Az zumar: 10).

Sementara, pendapat lain—yang diceritakan oleh Imam Al-Maziri dan dikutip oleh Iyadh dalam kitabnya Al Gharib dari Abu Ubaid—menyatakan: Ibadah puasa dikecualikan karena puasa seseorang tidak terlihat oleh yang lain. Puasa merupakan ibadah yang ada di dalam hati.

Sedangkan Imam Ibn Al Jauzi yang didukung oleh Al Maziri dan dikuatkan oleh Al Qurthubi mengatakan: “Amal perbuatan manusia sangat mungkin menimbulkan sifat riya’ sehingga dinisbatkan kepada dirinya sendiri, berbeda dengan puasa yang secara dhahir menunjukkan bahwa orang yang menahan diri dari makan dan minum hanya bertujuan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah.


(envato element)

Terakhir, Imam Al Baidhawi menjelaskan ada dua hal yang menyebabkan puasa menjadi istimewa: 

Pertama, karena seluruh ibadah dapat dilihat oleh orang lain, sedangkan puasa adalah rahasia antara dirinya dan Allah. Mereka melakukannya dengan ikhlas, dan hanya mencari ridhaNya.

Kedua, karena seluruh amal baik lahir dari harta yang dibelanjakan atau kekuatan fisik yang difungsikan, sedangkan puasa adalah ibadah yang justru berupaya menundukkan nafsu dan melemahkan kekuatan fisik. Untuk kepentingan ini, dibutuhkan kesabaran dalam menahan lapar dan haus, serta dalam meninggalkan hawa nafsu. 

2. Dijauhkan dari Neraka

Keutamaan puasa dapat menjauhkan diri dari neraka diambil dari hadits berikut ini.

Dari Said al Khudri RA., Rasulullah bersabda:

من صام يوما في سبيل الله باعد الله وجهه عن النار سبعين خريفا

Artinya : “Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah maka Allah akan menjauhkan dirinya dari api neraka (dengan jarak) tujuh puluh kharif.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).


(istock)

Ulama menjelaskan yang dimaksud kharif adalah tahun. Maka, maksud dari hadits tersebut adalah bahwa Allah akan menjauhkannya dari api neraka dengan jarak yang jika ditempuh dengan jalan kaki maka membutuhkan waktu tujuh puluh tahun.

3.  Masuk Surga Melalui Pintu Rayyan

Keutamaan yang ketiga dari puasa adalah bahwa mereka yang menjalankan puasa akan masuk ke surga melalui pintu yang bernama Rayyan. Hal ini tercantum dalam hadits berikut ini.

Dari Sahl bin Sa’ad RA, Rasulullah bersabda:

إن في الجنة بابا يقال له الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة

Artinya:

“Sesungguhnya didalam surga ada pintu yang disebut pintu Rayyan. Mereka yang berpuasa kelak di hari kiamat akan memasuki (sorga) melaluinya” (Hadis Muttafaq ‘Alaih).

Sementara dalam hadits yang lain dijelaskan, di dalam surga ada delapan pintu, salah satunya pintu Rayyan yang dikhususkan untuk orang-orang yang berpuasa. 

Penamaan Rayyan sesuai dengan artinya, yaitu melepas dahaga. Hal ini sejalan dengan kondisi orang-orang yang berpuasa yang sabar menahan haus. Sebuah keterangan menjelaskan, barang siapa yang masuk surga melewati pintu tersebut maka dia tidak akan merasa haus selamanya. Imam Ibn Hajar menambahkan, penamaan Rayyan juga membertimbangkan beratnya dahaga bagi orang yang puasa, melebihi beratnya lapar. 


(pexels)

4. Pintu pintu Surga Dibuka Oleh Allah SWT 

Keutamaan lainnya dari berpuasa adalah dibukanya pintu surga. Hal itu tercantum dalam hadits berikut ini.

Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah bersabda: 

إذا جاء رمضان فتحب أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين

Artinya :

“Jika bulan Ramadhan tiba maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu” (Hadis Muttafaq ‘Alaih).

Imam At Turbasyti mengatakan, dibukanya pintu-pintu surga adalah kiasan diturunnya rahmat dan dihilangkannya penghalang terhadap naiknya amal baik para hamba ke Hadirat-Nya. Ulama lain mengatakan, maksudnya adalah terbukanya berbagai ketaatan kepada Allah, sehingga memudahkan seseorang hamba untuk masuk ke dalam surga.

Sementara mengenai dibelenggunya setan, Al Hulaimi mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan setan-setan tersebut adalah setan-setan yang mencuri berita langit, dan bahwa mereka hanya dibelenggu di malam hari. Hal ini karena saat al-Qur`an diturunkan, setan-setan dihalang-halangi dari mencuri berita langit. Kemudian, penjagaan semakin diperketat dengan membelenggu mereka. Pendapat lain mengatakan, yang dimaksud adalah sebagian setan saja, yaitu setan-setan yang membangkang. Pendapat lain lagi mengatakan bahwa yang dimaksud adalah melemahnya kemampuan setan dalam menggoda umat Islam berkat menjalankan puasa, membaca Al Quran dan melantunkan zikir.

5. Diampuninya Dosa-dosa 

Keutamaan diampuninya dosa tercantum dalam hadits-hadits berikut ini.

Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah bersabda :

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

 Artinya :

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat,” (Hadis Mutafaq ‘Alaih).

Yang dimaksud dengan “beriman” adalah meyakini dengan sepenuhnya bahwa puasa adalah sebuah kewajiban, dan yang dimaksud dengan “mengharapkan pahala” adalah bahwa dalam berpuasa ia benar-benar hanya mencari pahala dari Allah. Mengenai  mengharapkan pahala ini, Imam Al Khaththabi mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tekad yang kuat, yakni ia mengerjakan puasa berdasarkan kesenangan terhadap pahalanya, sehingga dia melakukannya dengan senang hati, tidak merasa berat dan tidak merasakan lambatnya perjalanan waktu saat berpuasa. 

Sementara yang dimaksud dengan dosa yang diampuni adalah dosa dosa yang berkaitan dengan hak-hak Allah SWT. Secara dhahir ia mencakup seluruh dosa kepada Allah, namun menurut mayoritas ulama yang dimaksud hanya dosa dosa tertentu, yakni dosa-dosa ringan.

Wallahualam 

Penulis: Oleh: Masroni - Santri Nahdlatul Ulama
Editor: Abdul Ghofur Maiomen - Rois Syuriah PBNU

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
10:31
01:01
30:44
21:02
02:21
04:56
Viral