LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Sampai Menangis karena Tak Kuat Saat Ceritakan Kekejaman Cakrabirawa di Peristiwa G-30S/PKI Saat Habisi Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni Bilang...
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Sampai Menangis karena Tak Kuat Saat Ceritakan Kekejaman Cakrabirawa di Peristiwa G-30S/PKI Saat Habisi Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni Bilang...

Untung Mufreni, putra ketujuh dari Jenderal Ahmad Yani bercerita soal kekejaman pasukan Cakrabirawa saat peristiwa G-30S/PKI yang merenggut nyawa ayahnya.

Kamis, 21 September 2023 - 18:10 WIB

tvOnenews.com - Untung Mufreni bercerita soal peristiwa G-30S/PKI di salah satu lokasi rumahnya, dalam salah satu tayangan Jejak Sejarah G-30S/PKI di tvOne.

Untung Mufreni A. Yani adalah putra ketujuh salah satu pahlawan revolusi Indonesia, Jenderal Ahmad Yani yang gugur dalam peristiwa G-30S/PKI. 

Sejak saat itu, nama Jenderal Ahmad Yani dikenal sebagai pahlawan revolusi. A. Yani menjadi salah satu korban dari tujuh perwira tinggi militer TNI AD yang gugur di tangan anggota G30S/PKI pada tahun 1965.

Untung Mufreni menceritakan kisah gugurnya sang ayah, Jenderal Ahmad Yani dalam peristiwa G-30S/PKI

Untung Mufreni, menceritakan kisah Jenderal Ahmad Yani, ayahnya yang gugur dalam peristiwa G-30S/PKI. Source: tim tvOne

Baca Juga :

"Dibilang tidak ada penyiksaan. Disini aja udah kaya gitu mas. Loh saya liat langsung, kakak-kakak saya yang perempuan juga lihat langsung." ujar Untung Mufreni. 

Untung Mufreni bercerita bahwa ia terbangun akibat suara tembakan yang sangat keras. Bahkan adegan dalam film G-30S/PKI lebih bagus dari adegan aslinya yang terekam di memori Untung.

"Kalau di film pun itu masih lebih bagus mas itu yah. Diangkat, apa kaki diseret, tangan di kepala. Kalau waktu itu mas, gak ada yang angkat tangannya, siapa? orang diseret kaya binatang," ungkap Untung Mufreni.

Kekejaman pasukan Cakrabirawa itu juga sempat disandingkan dengan gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September hingga 1 Oktober 1965 silam. 

Peristiwa pembantaian para Jenderal tersebut tertulis dalam bingkai sejarah paling kelam bangsa Indonesia, yang kemudian disebut dengan istilah peristiwa G30S/PKI. 

Dalam peristiwa G30S/PKI, sebanyak enam jenderal dan satu perwira TNI AD gugur.

Untung Mufreni mengatakan, setelah ditembak di rumahnya, Ahmad Yani saat itu masih hidup. Ahmad Yani kemudian dihabisi di dalam mobil oleh Cakrabirawa menuju tempat pembuangan di Lubang Buaya. 

"Penembakan di rumah masih hidup itu, katanya. Habisnya itu di mobil, di bus yang mengangkut dia (Jenderal Ahmad Yani) ke sana, itu habisnya di jalan. Katanya masih ada teriak keluar suara dia panggil 'bapak, bapak, bapak'. Jadi enggak tahu dia manggil bapak siapa, kita enggak tahu. Apakah bapak Soekarno atau bapaknya sendiri. Sama Presiden Soekarno kan dekat sekali loh," ujar Untung.

Kolase Jenderal Ahmad Yani, dan Untung Mufreni, kekejaman Cakrabirawa peristiwa G-30S/PKI. Source: tim tvOne

Dua hari setelah Jenderal Ahmad Yani ditembak dan dibawa pergi oleh pasukan Cakrabirawa, anak-anaknya kemudian dikumpulkan oleh sang istri, Yayu Rulia Sutowiryo.

Sang istri lalu menyampaikan, bahwa ayah mereka gugur dalam tugas, karena berita keberadaannya saat itu masih simpang siur.

"Tanggal 3 Oktober ibu sudah bilang bapak kamu sudah enggak ada. Karena beritanya ada yang bilang ada di Istana, terus ada di mana lagi gitu. Jadi kita di rumah cuman diam-diam aja, nggak bisa bikin macam-macam," tutur Untung Mufreni. 

Untung Mufreni menambahkan bahwa, pemakaman Jenderal Ahmad Yani baru dilakukan pada 5 Oktober, setelah jenazahnya ditemukan di Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965. 

Malam setelah ditemukan di Lubang Buaya, keluarga diminta ke Markas Besar TNI AD (Mabesad) untuk mengecek jenazah Ahmad Yani. 

"Tanggal 4 Oktober menjelang malam, kita diperintahkan untuk ke Mabesad untuk lihat jenazah, tapi jenazahnya udah enggak kelihatan lagi, di dalam peti. Udah bau jadi ditutup. Waktu di RSPAD juga kita enggak lihat juga, cuman kita lihatnya hanya peti dan kita yakin bahwa ayah kita ada di situ," ujarnya. 

Bahkan, Yayu Rulia Sutowiryo, istri Jenderal Ahmad Yani, tak sempat melihat mediang suaminya itu direnggut nyawanya hingga dimakamkan.

Ia hanya meminta potongan rambut suaminya untuk mengenang almarhum Jenderal Ahmad Yani, yang selalu dibawa kemanapun pergi oleh Yayu. 

"Setelah wafat, ibu juga tidak dikasih lihat jenazahnya. Ibu hanya minta tolong dipotongin rambutnya bapak. Itulah yang dibawa ke mana-mana sama ibu," ungkap Untung Mufreni. 

"Ibu terakhir enggak lihat, karena terakhir itu ibu pamitan sama bapak sekitar jam 10 malam menuju ke Taman Senopati, di Taman senopati kan itu rumah dinas juga," sambungnya.

"Kemudian ibu saya ulang tahun tanggal 1 Oktober, jadi orang jawa itu biasanya terakota. Jadi ibu saya pergi sama temannya dan beberapa orang ajudan serta pengawal yang biasanya melekat di bapak," tandas Untung Mufreni.

(udn)

Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Polres Jakarta Barat Siagakan 90 Personel Amankan Perayaan Hari Raya Waisak

Polres Jakarta Barat Siagakan 90 Personel Amankan Perayaan Hari Raya Waisak

Semarak perayaan Hari Raya Waisak 2568 BE, Polres Metro Jakarta Barat menempatkan sebanyak 90 personel melakukan pengamanan di berbagai lokasi di Jakarta Barat
Petugas Arab Saudi Bentuk 5 Pos Sektor Khusus di Masjid Nabawi untuk Jemaah Haji 2024

Petugas Arab Saudi Bentuk 5 Pos Sektor Khusus di Masjid Nabawi untuk Jemaah Haji 2024

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah membuka 5 pos sektor khusus untuk membantu jemaah haji 2024 di Masjid Nabawi selama 24 jam.
Kiper Asing Persib Ingin Bawa Juara di Musim Pertamanya di Liga 1

Kiper Asing Persib Ingin Bawa Juara di Musim Pertamanya di Liga 1

Pemain berpaspor Filipina kelahiran Denmark tersebut direkrut dari Kuala Lumpur City. Peran sebagai kiper utama dijalankan Mendoza sejak putaran kedua hingga laga semifinal melawan Bali United.
World Water Forum ke-10 di Bali, Jasa Tirta II Soroti Masa Depan Air di Indonesia

World Water Forum ke-10 di Bali, Jasa Tirta II Soroti Masa Depan Air di Indonesia

Jasa Tirta II menyoroti World Water Forum ke-10 yang diselenggaran pemerintah Indonesia 18-25 Mei 2024 di Bali.
Konsumsi Batu Bara Cina Diproyeksi Turun di 2024, Harga Batubara Acuan Mei Kembali Terkoreksi ke 114,06 Dolar AS per Ton

Konsumsi Batu Bara Cina Diproyeksi Turun di 2024, Harga Batubara Acuan Mei Kembali Terkoreksi ke 114,06 Dolar AS per Ton

Kementerian ESDM menetapkan Harga Batubara Acuan sebesar 114,06 dolar AS per ton di bulan Mei 2024, atau turun 5,83 persen dibandingkan HBA di April 2024 . 
DPRD Jakarta Sebut 18 Kelurahan di Jakarta Barat Alami Krisis Air Bersih

DPRD Jakarta Sebut 18 Kelurahan di Jakarta Barat Alami Krisis Air Bersih

Sebanyak 18 kelurahan di Jakarta Barat mengalami krisis air bersih. Legislator di DPRD DKI Jakarta berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat segera fokus menuntaskan persoalan tersebut.
Trending
Terang Benderang, Egi Disebut Kepala Geng Motor di Cirebon, Anggy Umbara: Orang-Orang Juga Sudah Tahu Reputasi Dia

Terang Benderang, Egi Disebut Kepala Geng Motor di Cirebon, Anggy Umbara: Orang-Orang Juga Sudah Tahu Reputasi Dia

Terang benderang, Egi disebut kepala geng motor di Cirebon. Hal ini diungkapkan Anggy Umbara Sutradara Film Vina: Sebelum 7 Hari di podcast RJL 5 - Fajar Aditya.
Vina Sudah Dibully Sejak Lama di Sekolah, Begini Penuturan Anggy Umbara Berdasarkan Hasil Riset Sebelum Bikin Filmnya

Vina Sudah Dibully Sejak Lama di Sekolah, Begini Penuturan Anggy Umbara Berdasarkan Hasil Riset Sebelum Bikin Filmnya

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina di Cirebon 2016 silam kembali menjadi perbincangan yang hangat setelah tayangnya Film Vina: Sebelum 7 Hari.
Behind The Scene Pembuatan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Ceritakan Detail Fenomena yang Dialami Semua Kru dan Dirinya

Behind The Scene Pembuatan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Ceritakan Detail Fenomena yang Dialami Semua Kru dan Dirinya

Sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari Anggy Umbara kisahkan beberapa kejadian aneh yang dialami para kru termasuk dirinya dalam behind the scene pembuatan film.
Pengamat Sepak Bola Korea Komentari Hilangnya Pratama Arhan dari Suwon FC, Sebut Gara-gara Timnas Indonesia

Pengamat Sepak Bola Korea Komentari Hilangnya Pratama Arhan dari Suwon FC, Sebut Gara-gara Timnas Indonesia

Pelatih Suwon FC, Kim Eun-joong mengakui tak bisa menurunkan Pratama Arhan karena kondisi tubuhnya yang menurun setelah play off Olimpiade melawan Guinea. 
Pelaku Buron Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Ditangkap Polisi, Ramai Percakapan Netizen Pegi Perong Tukang Bakso

Pelaku Buron Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Ditangkap Polisi, Ramai Percakapan Netizen Pegi Perong Tukang Bakso

Pegi Setyawan alias Perong alias Egi terduga pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon diringkus Polda Jawa Barat (Jabar).
Beredar Narasi Dugaan Polisi Ubah Identitas Tukang Bakso Terkait Penangkapan Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon

Beredar Narasi Dugaan Polisi Ubah Identitas Tukang Bakso Terkait Penangkapan Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon

Pegi Setyawan alias Perong alias Egi terduga pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon diringkus Polda Jawa Barat (Jabar) usai buron 8 tahun.
Netizen Ungkap Sosok Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon, Ternyata...

Netizen Ungkap Sosok Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon, Ternyata...

Polisi meringkus pelaku buronan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam yakni Pegi Setyawan alias Perong.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
Selengkapnya