LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Parjan, Tuna Netra Penderes Kelapa di Kulonprogo, Bersiap Memanjat Pohon Kelapa
Sumber :
  • Ari Wibowo

Demi Sekolahkan Anak, Tuna Netra di Kulonprogo Panjat 40 Pohon Kelapa Setiap Hari

Meski ditengah keterbatasan karena tak mampu melihat, tetapi ketajaman firasatnya mampu membuat Parjan menentukan pohon kelapa yang akan diambil niranya.

Selasa, 24 Agustus 2021 - 11:48 WIB

Kulonprogo, DI Yogyakarta - Bertahan hidup di tengah keterbatasan tidaklah mudah, apalagi di masa pandemi Covid-19. Itulah yang dirasakan Parjan (51), seorang tuna netra asal Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, yang berprofesi sebagai pemanjat pohon kelapa. Dia rela memanjat 40 pohon setiap hari, demi menghidupi keluarganya.

Keterbatasan fisik lantaran kedua matanya tak bisa melihat, tidak membuat Parjan putus asa. Dia tetap semangat menjalani hidupnya sebagai pemanjat pohon kelapa di Dukuh Plampang 3, Kelurahan Kalirejo demi menghidupi kedua anaknya yang sudah beranjak dewasa. Parjan bercita cita menyekolahkan anak setidaknya hingga tamat SMA.

Parjan memulai aktivitasnya pada pagi hari. Setiap pukul 07.00 WIB, ia telah bersiap dengan peralatan penyadap nira, antara lain potongan bambu untuk wadah nira, dan sebilah parang. Dengan berjalan kaki, Parjan menyusuri setiap sudut pekarangan di sekitar rumahnya yang ditumbuhi banyak pohon kelapa. Ia mengandalkan insting dan daya ingatnya untuk menemukan lokasi pohon kelapa. Setidaknya ada 40 pohon dipanjat Parjan setiap harinya.

Meski ditengah keterbatasan karena tak mampu melihat, tetapi ketajaman firasatnya mampu membuat Parjan menentukan pohon kelapa yang akan diambil niranya.

Setelah menentukan pohon kelapa yang tepat, tanpa ragu Parjan langsung memanjat hingga ke ujung pohon dan mampu mengambil nira, Untuk mengetahui kualitas nira yang bagus Parjan mengandalkan penciumannya.

Sementara Kamsih (43 )tak tinggal diam di rumah , ia pun membatu sang suami mencari kayu bakar untuk dijadikan bahan bakar untuk memasak dan mengolah hasil panenan Parjan.

Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan ini tidaklah besar. Dalam sehari pasutri ini memproduksi sekitar 3 kilogram gula jawa, yang jika dijual harganya berkisar Rp50.000. Artinya dalam sebulan mereka mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,5 juta.

"Itu kalau dalam kondisi bagus, yaitu saat nira yang diperoleh bapak (Parjan) banyak, kalau pas cuaca buruk kaya hujan atau kemarau susah dapat segitu," ungkap Kamsih.

Rendahnya pendapatan itu membuat kehidupan pasutri ini dalam keterbatasan. Pasalnya sebagian besar penghasilan dialokasikan untuk membiayai dua anak perempuan mereka yang kini sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren dan sekolah umum.

"Misal buat makan itu kami ya seadanya aja, yang penting perut tetap terisi," ujar Kamsih.

Kamsih menuturkan sejauh ini masih sedikit bantuan yang diterima keluarganya. Mereka juga tidak masuk dalam program bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan atau PKH yang merupakan pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin (KM).

"Kalau program PKH gitu kami malah tidak masuk, terakhir itu dapat bantuan yang penyaluran bansos masyarakat terdampak pandemi, itupun tahun lalu," ucapnya

Hingga saat ini pekerjaan sebagai tukang panjat pohon kelapa masih ditekuninya demi untuk menyambung hidup karena hanya inilah satu satunya keahlian yang dia miliki.

Parjan sesungguhnya lahir dengan kondisi yang normal. Namun di usianya 40 tahun ia divonis dokter memiliki penyakit katarak permanen yang membuat kedua matanya tak mampu melihat.

Meski kedua matanya buta, tetapi semangat hidup parjan patut ditiru banyak orang. Kehidupan Parjan hanyalah gambaran dari sekian banyak pemanjat kelapa di Kawasan Perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulonprogo. Pekerjaan yang penuh risiko seperti ini tak pernah sebanding dengan hasil yang mereka dapat. Jaminan kesehatan dan sosial yang sempat digembar-gemborkan Pemerintah kepada para penderes kelapa, hingga kini hanyalah wacana tanpa realisasi. (Ari Wibowo/act)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Coach Justin Ungkap Sosok Dua Pemain Favoritnya di Timnas Indonesia, Ngaku Menyukai Karakternya Sampai Disebut ....

Coach Justin Ungkap Sosok Dua Pemain Favoritnya di Timnas Indonesia, Ngaku Menyukai Karakternya Sampai Disebut ....

Pengamat sepak bola sekaligus komentator, Coach Justin mengungkap sosok dua pemain favoritnya di timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong, karakter dan skill.
Jalan Kaesang Pangarep Bakal Maju Pilkada Bekasi Terbuka Lebar, Relawan Ambil Formulir Pendaftaran di PKB

Jalan Kaesang Pangarep Bakal Maju Pilkada Bekasi Terbuka Lebar, Relawan Ambil Formulir Pendaftaran di PKB

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep digadang-gadang bakal maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bekasi pada November 2024.
Shin Tae-yong Bisa Bangga, 3 Anak Asuhnya di Timnas Indonesia Berpotensi Main di Kasta Teratas Eropa Musim Depan

Shin Tae-yong Bisa Bangga, 3 Anak Asuhnya di Timnas Indonesia Berpotensi Main di Kasta Teratas Eropa Musim Depan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bisa berbangga diri lantaran tiga anak asuhnya di skuad Garuda berpotensi tampil di kasta teratas Eropa musim depan.
Zulhas Sidak ke Bea Cukai Soetta Cek Penerapan Aturan Barang Masuk Luar Negeri ke Domestik

Zulhas Sidak ke Bea Cukai Soetta Cek Penerapan Aturan Barang Masuk Luar Negeri ke Domestik

Mendag, Zulkifli Hasan atau kerap disapa Zulhas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke area Bea dan Cukai Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Pilkada Banyuwangi 2024, Bupati Ipuk Langsung Daftar di DPP PKB

Pilkada Banyuwangi 2024, Bupati Ipuk Langsung Daftar di DPP PKB

Diantara sejumlah nama tokoh yang mendaftar sebagai bakal calon bupati Banyuwangi di Pilkada 2024 lewat Partai Kebangkitan Bangsa, ada nama Ipuk Fiestiandani.
Penampilannya Bareng Timnas Dipuji-puji, Nathan Tjoe A On Ngaku Minat Gabung Klub Liga Indonesia Ini, Alasannya karena…

Penampilannya Bareng Timnas Dipuji-puji, Nathan Tjoe A On Ngaku Minat Gabung Klub Liga Indonesia Ini, Alasannya karena…

Pernyataan Nathan Tjoe A On soal Persebaya Surabaya membuat gempar publik pecinta sepak bola Indonesia. Pasalnya gelandang SC Heerenveen itu juga tengah dalam -
Trending
Pantas Saja Laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea Berlangsung Tertutup, Ternyata Venue Playoff Olimpiade ...

Pantas Saja Laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea Berlangsung Tertutup, Ternyata Venue Playoff Olimpiade ...

Timnas Indonesia U-23 harus melanjutkan ke babak play-off pasca menelan kekalahan 1-2 kontra Irak dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23.
Bintang Malaysia Faisal Halim Disiram Air Keras, Suporter Timnas Indonesia Khawatirkan Keselamatan Jordi Amat dan Saddil Ramdani

Bintang Malaysia Faisal Halim Disiram Air Keras, Suporter Timnas Indonesia Khawatirkan Keselamatan Jordi Amat dan Saddil Ramdani

Megabintang Malaysia, Faisal Halim yang disiram air keras membuat suporter Timnas Indonesia khawatir dengan keselamatan Jordi Amat dan Saddil Ramdani yang kini berkarier di Negeri Jiran tersebut.
Marselino Ferdinan sedang Dikritik, Shin Tae-yong Bisa Panggil Bintang Persib Ini ke Timnas Indonesia U-23 Jelang Laga Kontra Guinea

Marselino Ferdinan sedang Dikritik, Shin Tae-yong Bisa Panggil Bintang Persib Ini ke Timnas Indonesia U-23 Jelang Laga Kontra Guinea

Pemain Persib ini bisa dipertimbangkan Shin Tae-yong untuk dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 jelang laga kontra Guinea di tengah kritik ke Marselino Ferdinan
Rencana Nekat Dua Negara Asia Tenggara Demi Kejar Prestasi Timnas Indonesia di Level Asia, Mereka Bakal Lakukan...

Rencana Nekat Dua Negara Asia Tenggara Demi Kejar Prestasi Timnas Indonesia di Level Asia, Mereka Bakal Lakukan...

Usai melihat kesuksesan yang diraih Timnas Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, dua negara Asia Tenggara ini bakal lakukan rencana nekat demi susul Garuda.
Pemain Korea Selatan Angkat Suara Usai Gagal Ke Olimpiade Karena Timnas Indonesia U-23

Pemain Korea Selatan Angkat Suara Usai Gagal Ke Olimpiade Karena Timnas Indonesia U-23

Korea Selatan U-23 tersingkir di babak perempat final Piala Asia U-23 karena kalah adu penalti dari Timnas Indonesia U-23. 
Kisah Kelam Perjodohan Pesantren, Mantan Istri Beberkan Perselingkuhan Suaminya yang Jago Ceramah hingga Dipanggil Gus dan Raden

Kisah Kelam Perjodohan Pesantren, Mantan Istri Beberkan Perselingkuhan Suaminya yang Jago Ceramah hingga Dipanggil Gus dan Raden

Kisah kelam diungkap seorang wanita, Inam Nafila yang diduga pernah memiliki suami terpandang di salah satu pesantren ternama di Jember, Jawa Timur, soal perselingkuhan viral di media sosial.
Dulu Mesin Gol Timnas Indonesia, Kini Kurniawan Dwi Yulianto Bersiap Bawa Como FC Cetak Rekor dan Promosi di Liga Italia 

Dulu Mesin Gol Timnas Indonesia, Kini Kurniawan Dwi Yulianto Bersiap Bawa Como FC Cetak Rekor dan Promosi di Liga Italia 

Kurniawan Dwi Yulianto merupakan sosok yang membantu Como FC musim ini hingga berpeluang untuk mendapatkan tiket promosi langsung ke kasta teratas Liga Italia.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Fakta
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Menyingkap Tabir
22:30 - 23:30
Kabar Hari Ini
Selengkapnya