Pati, Jawa Tengah - Banyaknya warga yang membutuhkan hand sanitizer saat pandemi Covid-19, membuat seorang ibu rumah tangga di Pati Jawa Tengah berinovasi membuat hand sanitizer dari bahan alami atau herbal yang ada di sekitar lingkungan rumah yakni dari daun kelor. Selain bahan baku mudah didapatkan, biaya yang dikeluarkan juga sangat murah.
Hal inilah yang dilakukan oleh Muryati, warga Desa Kedungbulus Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah ini. Muryati membuat hand sanitizer berbahan dasar alami, yakni daun kelor, jeruk nipis dan lidah buaya.Selain bahan baku mudah didapatkan, biaya yang dikeluarkan sangat murah.
Cara mengolah daun kelor menjadi hand sanitizer sangat mudah. Pertama, daun kelor yang telah dipetik dari pohonnya, dijemur hingga layu mengering. Setelah itu, daun kelor yang telah layu mengering dimasukkan ke dalam dandang yang telah diisi air. Selanjutnya, daun kelor tersebut disuling selama kurang lebih 30 menit, dan air hasil sulingan ditampung di sebuah wadah.
Kemudian beri perasan air jeruk nipis dan lidah buaya untuk menjaga pH tetap rendah. Proses berikutnya, lanjutkan dengan menyaringnya secara perlahan agar bahan bersih dan higienis sebelum dimasukkan ke dalam botol.
Menurut Muryati, ide membuat hand sanitizer berbahan alami ini berawal saat dirinya melihat teman dan saudaranya di masa pandemi Covid-19 banyak yang menggunakan hand sanitizer buatan pabrik untuk menjaga kebersihan tangan dari virus corona.
Karena harga hand sanitizer dipasaran dirasa mahal dan mengandung kadar alkohol yang tinggi sehingga mebuat tangan iritasi dan kering. Muryati kemudian berinisiatif membuat hand sanitizer yang murah dan
aman bagi kulit tangan, dengan menggunakan bahan alami yang ada di sekitar lingkungan rumahnya.
“Awal memproduksi hand sanitizer dari bahan tumbuh tumbuhan khususnya kelor dikarenakan tumbuhan kelor disekitar rumah saya khan banyak. Trus khan pas musim pandemi corona kita harus menjaga kebersihan
tangan, saya kemudian kepikiran untuk membuat hand sanitizer dari bahan non alkohol yang aman di kulit tangan tidak membuat iritasi dan juga buat anak anak aman untuk jangka panjang,” ujar Muryati.
Setelah mencari referensi dari sejumlah artikel, Muryati kemudian mencoba berinovasi membuat hand sanitizer dari bahan daun kelor yang dipadukan dengan jeruk nipis dan lidah buaya.
“Kenapa yang saya pilih untuk membuat hand sanitizer itu daun kelor maupun tanaman herbal lainnya, dikarenakan selain itu bahan alami, harganya juga murah dan tanaman kelor dan jeruk nipis anti bakterinya
juga lumayan tinggi,” kata Muryati.
Awalnya hand sanitizer dan disinfektan berbahan alami ini dibuat untuk dimanfaatkan di kalangan keluarga dan teman teman Muryati saja. Namun kini bisa dibeli masyarakat secara luas karena banyak yang tertarik
membelinya.
Untuk hand sanitizer daun kelor isi 150 ml dijual dengan harga Rp 15 ribu.
Keunggulan hand sanitizer dari bahan alami daun kelor atau moringa oleifera ini tidak membuat iritasi tangan dan kulit kering. Namun karena dibuat dari bahan alami dan tidak ada bahan pengawetnya, hand sanitizer yang dibuat Muryati ini memiliki kekurangan, yakni hanya bisa tahan dua minggu hingga satu bulan. ( Abdul Rohim/rif)
Load more