Cap-Haitien, Haiti - Upacara pemakaman Presiden Haiti Jovenel Moise, akhirnya dilaksanakan pada Jumat (23/7) atau berselang dua pekan setelah pembunuhannya.
Dalam upacara pemakaman tersebut, jenazah Moise terbaring di dalam peti mati kayu dan dibawa oleh pengsung berpakaian militer di Cap-Haitien, Haiti.
Para pengusung peti jenazah meletakkan peti mati yang sudah dipoles itu di atas podium yang dihias dengan bunga. Seorang pastor lalu melakukan pemberkatan jenazah, kemudian bendera Haiti dikibarkan sebagaimana dilansir Reuters.
Sejumlah pejabat dari luar negeri tampak hadir di Cap-Haitien untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Moise.
Moise ditembak mati di rumahnya di Port-au-Prince pada Selasa (6/7). Pembunuhan Moise memicu krisis politik di negara yang sudah berjuang dengan kemiskinan itu.
Para Pendukung Moise yang marah mengguncang kampung halaman Moise selama dua hari berturut-turut, pada Kamis (22/7) hingga Jumat.
Ketika massa mengamuk, para pekerja tengah menyelesaikan lampu dan membangun jalan bata ke mausoluem Moise di sebidang tanah yang di kelilingi tembok tinggi di Cap-Haitien sebagai persiapan pemakaman.
Di tempat lain di kota tersebut , sejumlah massa juga membakar ban bekas untuk memblokade jalanan pada Kamis aore waktu setempat.
Makam Moise terletak di tanah milik pemakaman keluarga. Peristirahatan terakhir Moise dibangun beberapa langkah dari makam ayah Moise, yang meninggal pada tahun lalu.
Selama menjabat, Moise dianggap gagal dalam memadamkan kekerasan geng yang melonjak di bawah pemerintahannya.
Dia juga menghadapi gelombang protes jalanan atas tuduhan korupsi dan salah kelola perekonomian.
Massa yang marah atas terbunuhnya Moise meluapkan amarah mereka dengan di Cap-Haitien. Mereka memasang spanduk di beberapa bangunan.
Menurut pemerintah, pembnunuhan Moise dilakukan oleh tim yang sebagian besar terdiri dari tentara bayaran asal Kolombia. Pembunuhan Moise juga masih menyisakan beberapa pertanyaan. (reuters/cho/act)
Load more