Usai Badai Nicholas, AS Diprediksi Diterjang Banjir Bandang

Houston - Hurikan Nicholas, yang sekarang menjadi badai tropis, mencapai daratan sepanjang pesisir Texas hari Selasa (13/9) dan membawa ancaman hujan dengan curah hinggga 20 inci (50,8 cm) per detik di sebagian Pantai Teluk (Gulf Coast), termasuk wilayah sama yang dihantam Hurikan Harvey tahun 2017 dan Louisiana yang dihantam badai. Badai Nicholas ini juga dapat mengakibatkan banjir bandang yang mengancam jiwa di sepanjang kawasan 'deep south'.

Nicholas mencapai daratan di bagian timur Semenanjung Matagorda dan sekarang berada sekitar 50 kilometer selatan-barat daya Houston, Texas dengan kecepatan angin maksimum 110 km/jam, menurut National Hurricane Center di Miami. Nicholas adalah badai ke-14 dari musim hurikan Atlantik 2021 yang dinamai.

Badai ini sekarang bergerak arah utara-timur laut pada kecepatan 15 km/jam dan pusat badai Nicholas diperkirakan bergerak pelan ke Texas sebelah tenggara pada hari Selasa dan ke Louisiana barat daya pada hari Rabu.

Hal penting yang belum diketahui mengenai Nicholas ini adalah seberapa banyak curah hujan yang akan dihasilkan di Texas, terutama di wilayah rawan banjir Houston.

Hampir seluruh garis pantai Texas berada di bawah peringatan badai tropis yang termasuk potensi banjir bandang dan banjir perkotaan. Gubernur Texas, Greg Abbott, mengatakan pihak berwajib telah menempatkan sejumlah tim dan sumber daya penyelamat di wilayah Houston serta sepanjang pantai.

Di Houston, para pejabat mengkhawatirkan bahwa hujan deras yang diprediksi terjadi hari Selasa dapat menggenangi jalanan dan membanjiri rumah-rumah. Pihak terkait telah mengerahkan kendaraan-kendaraan penyelamatan banjir di seluruh kota Houston dan mendirikan barikade-barikade di lebih dari 40 lokasi di mana banjir mungkin terjadi, kata Wali Kota Sylvester Turner.

"Warga kota ini sangat tegar. Kami tahu apa yang perlu kami lakukan. Kami tahu caranya bersiap siaga," kata Turner, dengan merujuk pada empat kejadian banjir besar yang melanda kawasan Houston dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kerusakan parah akibat badai Harvey.(apnews/nvr/put)