"Namun ini juga sinyal bahwa mulai saat ini operasi akan dipusatkan ke satu wilayah tertentu. Mungkin Luhansk, mungkin Donetsk, mungkin selatan. Yang pasti kita sekarang melihat menyusutnya operasi Rusia," kata Alexandre Vautravers dari Swiss Military Review seperti dikutip Aljazeera.
Tak lama setelah Putin menunjuk Surovikin, sejumlah kota di Ukraina termasuk ibu kota Kiev dihujani rudal Rusia.
Putin menyatakan serangan rudal ini balasan untuk serangan di Jembatan Kerch.
Putin agaknya berusaha membunuh hasrat berperang Ukraina, tetapi sejarah mencatat strategi bombardemen membabi buta seperti itu tak pernah bisa memadamkan api perlawanan.
Pasukan Ukraina sendiri bergeming. Mereka fokus mengusir Rusia dari semua wilayah Ukraina.
"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan kepada Ukraina, semua pendudukan Rusia harus diusir," kata Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak.
Serangan rudal Rusia itu juga mengisyaratkan semakin sedikitnya opsi serang Rusia yang diyakini telah kehilangan banyak sumber daya perang, baik personel maupun alat perang.
Namun yang menarik dari semua itu adalah perdebatan di lingkaran dalam kekuasaan Putin yang akhirnya tersingkap ke publik.
Sebelum ini, perbedaan internal dalam rezim Putin ditutup rapat-rapat sehingga menyembunyikan adanya faksi-faksi dalam lingkaran kekuasaannya.
Load more