LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • (Wikimedia Commons/The Presidential Press and Information Office/Kremlin.ru)

Ukraina Kembali Rebut Wilayahnya, Sekutu Vladimir Putin Jaga Jarak

Presiden Rusia Vladimir Putin tengah memasuki babak akhir dari era kekuasaannya sudah mengemuka sejak hari pertama Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022

Rabu, 12 Oktober 2022 - 12:35 WIB

Jakarta - Pertanyaan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tengah memasuki babak akhir dari era kekuasaannya sudah mengemuka sejak hari pertama Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pertanyaan itu muncul lagi setelah Ukraina merebut kembali hampir 20 persen wilayahnya yang diduduki Rusia, termasuk Donbas di timur dan Kherson di selatan.

Bahkan tak lama setelah Putin menyatukan empat wilayah Ukraina ke dalam wilayah Rusia melalui referendum kontroversial bulan lalu, pasukan Ukraina merebut kembali sejumlah tempat strategis.

Keempat wilayah yang menggelar referendum itu yakni Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur, serta Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina selatan.

Baca Juga :

Di empat wilayah ini elemen-elemen gerilya Ukraina meneror sejumlah pihak yang dianggap kolaborator Rusia dan membantu pasukan Ukraina dalam mengidentifikasi posisi-posisi militer Rusia di belakang garis tempur.

Sehari setelah Putin menyampaikan pidato aneksasi empat wilayah Ukraina pada 30 September, militer Ukraina merebut lagi kota Lyman di Donetsk yang menjadi jalur logistik perang sangat penting. Beberapa hari kemudian sejumlah sudut Kherson juga jatuh ke tangan Ukraina.

Perkembangan ini membuat sejumlah kalangan di Rusia marah kepada militernya.

Tokoh-tokoh yang menjadi tangan kanan Putin seperti Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov, pendiri tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin, pemimpin media corong pemerintah Margarita Simonyan, dan anggota parlemen Andrei Kartapolov kini secara terbuka berani mengkritik militer Rusia.

Kartapolov meminta jenderal-jenderal Rusia tak berbohong mengenai situasi di medan perang, sedangkan Kadyrov, Prigozhin, dan Simonyan menyebut jenderal-jenderal Rusia tak becus memimpin pasukan.

Puncak kemarahan terjadi manakala Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia selatan dengan Krimea disabotase sampai rusak parah sehari setelah Putin berulang tahun pada 7 Oktober.

Jembatan itu adalah simbol aneksasi Krimea ke dalam wilayah Rusia dan aset strategis militer Rusia karena menjadi jalur logistik perang yang sangat penting di mana ribuan ton alat perang dari distrik militer Rusia melintasi jembatan ini menuju Krimea dan kemudian Kherson.

Menyusul serangan ke jembatan yang diresmikan Putin pada 15 Mei 2018 itu, kepala dewan keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, memposting jembatan itu disertai video Marilyn Monroe menyanyikan "Happy Birthday, Mr President".

Sebaliknya di Rusia, tokoh-tokoh garis keras menyeru Putin agar membalas serangan ke Jembatan Kerch dengan membom bangunan-bangunan penting di Ukraina dan pusat-pusat komando, apalagi sekutu Putin yang mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, pernah menyatakan jika Krimea diserang maka Ukraina harus dihancurleburkan.

Putin mau tak mau menuruti kritik orang-orang kepercayaannya itu. Dan langkah pertama yang dia lakukan adalah menunjuk Jenderal Sergei Surovikin untuk memimpin keseluruhan "operasi khusus" di Ukraina.

Tak lagi padu

Sejak awal invasi, pasukan Rusia tak pernah terkoordinasi dalam satu komando mengingat lima divisi yang terlibat dalam perang Ukraina semuanya bergerak otonom.

Kini keadaan itu berubah setelah Surovikin yang terkenal brutal ditunjuk sebagai panglima yang membuat semua operasi militer berada dalam satu komando.

Sekarang, di bawah Surovikin, pasukan Rusia di Ukraina satu komando dengan merancang dan mengarahkan operasi militer secara terpusat.

"Namun ini juga sinyal bahwa mulai saat ini operasi akan dipusatkan ke satu wilayah tertentu. Mungkin Luhansk, mungkin Donetsk, mungkin selatan. Yang pasti kita sekarang melihat menyusutnya operasi Rusia," kata Alexandre Vautravers dari Swiss Military Review seperti dikutip Aljazeera.

Tak lama setelah Putin menunjuk Surovikin, sejumlah kota di Ukraina termasuk ibu kota Kiev dihujani rudal Rusia.

Putin menyatakan serangan rudal ini balasan untuk serangan di Jembatan Kerch.

Putin agaknya berusaha membunuh hasrat berperang Ukraina, tetapi sejarah mencatat strategi bombardemen membabi buta seperti itu tak pernah bisa memadamkan api perlawanan.

Pasukan Ukraina sendiri bergeming. Mereka fokus mengusir Rusia dari semua wilayah Ukraina.

"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan kepada Ukraina, semua pendudukan Rusia harus diusir," kata Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak.

Serangan rudal Rusia itu juga mengisyaratkan semakin sedikitnya opsi serang Rusia yang diyakini telah kehilangan banyak sumber daya perang, baik personel maupun alat perang.

Namun yang menarik dari semua itu adalah perdebatan di lingkaran dalam kekuasaan Putin yang akhirnya tersingkap ke publik.

Sebelum ini, perbedaan internal dalam rezim Putin ditutup rapat-rapat sehingga menyembunyikan adanya faksi-faksi dalam lingkaran kekuasaannya.

Kini, lingkaran terdalam Putin yang didominasi tokoh-tokoh berlatar intelijen dan militer yang biasa disebut siloviki pimpinan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov, terlihat tak lagi sekuat dulu.

Mereka terus dikritik orang-orang dekat Putin lainnya yang nonsiloviki dan bukan bagian sistem kekuasaan formal Rusia.

Entah ini baik atau tidak untuk strategi perang Rusia di Ukraina yang membutuhkan kesatuan sikap, internal kekuasaan Putin yang tak lagi padu bisa mempengaruhi keputusan di medan perang karena elite pengambilan keputusan perang sudah terpecah.

Kekalahan demi kekalahan telah membuat mereka tak lagi bisa lagi menyembunyikan persaingan di dalam lingkaran kekuasaan Putin.

Sekutu jaga jarak

Kekalahan juga membuat beberapa sekutu penting Rusia seperti China dan India menjaga jarak, yang belakangan meminta Rusia segera mengakhiri perang karena mungkin secara tidak langsung telah menggerogoti perekonomian mereka.

Pun demikian dengan tetangga-tetangga Rusia di Asia Tengah dan Kaukasia yang pernah menjadi satelit Uni Soviet, termasuk Uzbekistan, Azerbaijan dan Kazakshtan.

Kazakhstan yang memiliki perbatasan darat yang panjang dengan Rusia dan memiliki penduduk etnis Rusia dalam jumlah besar, menegaskan tak akan mengakui pemisahan diri wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

Kazakhstan merasa skenario Ukraina bisa terjadi pada mereka, mengingat negeri ini juga berbatasan langsung dengan Rusia dan memiliki daerah-daerah berpenduduk mayoritas etnis Rusia seperti terjadi pada Ukraina.

Sementara itu, kemunduran dalam medan perang menjadi kabar buruk bagi rakyat Rusia, apalagi Putin sudah memobilisasi massa yang ditentang sebagian rakyatnya sampai ratusan ribu orang lari ke luar negeri demi menghindari wajib militer.

Situasi dapat menjadi lebih buruk lagi jika mobilisasi massa malah membuat korban perang semakin besar, apalagi jika Rusia terburu-buru menggelarkan pasukan cadangan hasil mobilisasi ini.

Mobilisasi sekiranya dapat membalikkan pendulum perang di Ukraina sehingga menyelamatkan pamor Putin, tapi juga bisa membuat bumi Rusia makin sering dikirimi peti jenazah serdadu mereka dari medan perang Ukraina.

Jika yang terakhir ini yang terjadi, maka Putin bisa mengulangi nasib Uni Soviet saat menduduki Afghanistan pada 1979-1989.

Menjelang akhir pendudukan Soviet di Afghanistan terjadi gelombang protes dari para ibu prajurit-prajurit Soviet yang diterjunkan ke Afghanistan. Ini mirip dengan rangkaian protes yang menentang mobilisasi parsial saat ini.

Keadaan seperti itu, ditambah kemunduran di medan perang, lingkaran dalam yang sudah tak akur, dan sikap sekutu-sekutu penting Rusia yang mulai menjaga jarak, bisa membuat peruntungan perang menjadi kian tidak berpihak kepada Rusia yang akhirnya bisa mempersulit posisi Putin sampai ada yang beranggapan Presiden Rusia ini tengah mengawali akhir dari era kekuasaannya. (ant/mii)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pemeran Vina, Nayla Purnama Ungkap Pengalaman Mistis saat Syuting: Merasa Dijaga

Pemeran Vina, Nayla Purnama Ungkap Pengalaman Mistis saat Syuting: Merasa Dijaga

Artis Nayla Purnama yang didapuk menjadi pemeran karakter Vina di Film Vina: Sebelum 7 Hari menceritakan pengalamannya saat syuting.
Madame Pang Nilai Timnas Indonesia Levelnya Masih di Bawah Thailand, Kok Bisa?

Madame Pang Nilai Timnas Indonesia Levelnya Masih di Bawah Thailand, Kok Bisa?

Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Nualphan Lamsam atau Madame Pang menyebut Timnas Indonesia belum melampaui Gajah Perang.
Buat Heboh! Akun Medsos Diduga Egi Otak Pelaku Pembunuhan Vina Ditemukan

Buat Heboh! Akun Medsos Diduga Egi Otak Pelaku Pembunuhan Vina Ditemukan

Baru-baru ini netizen dibuat tercengan oleh unggahan media sosial X. Hal ini lantaran mengunggah foto diduga Egi yang merupakan pelaku pembunuhan vina
KSP Tepis Tudingan Jokowi Pilih Sibukkan Diri saat Rakernas PDIP

KSP Tepis Tudingan Jokowi Pilih Sibukkan Diri saat Rakernas PDIP

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyibukkan diri sehingga menjadi alasan tidak diundang dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP.
Kemenag RI Pastikan Jemaah Haji yang Syahid Dibadalhajikan dan Dapat Asuransi, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Kemenag RI Pastikan Jemaah Haji yang Syahid Dibadalhajikan dan Dapat Asuransi, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Para jemaah indonesia yang syahid di Tanah Suci akan dibadalhajikan dan mendapat asuransi dari pemerintah. Dalam hal ini tentu ada syarat untuk badal haji, ini.
Presiden Jokowi Tunjuk Grace Natalie Jadi Stafus, Ali Ngabalin Beri Komentar

Presiden Jokowi Tunjuk Grace Natalie Jadi Stafus, Ali Ngabalin Beri Komentar

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin merespons penunjukan Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai staf khusus (stafsus) oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Trending
Sambil Menangis, Ayah Eky Pacar Vina Akhirnya Muncul dan Minta Ini: Saya Tidak Diam, Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Sambil Menangis, Ayah Eky Pacar Vina Akhirnya Muncul dan Minta Ini: Saya Tidak Diam, Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Setelah keluarga Vina yang muncul membongkar fakta-fakta kasus pembunuhan Vina dan Eky, kini giliran keluarga Muhammad Rizky Rudiana atau Eky kekasih Vina.
Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Teka-teki alasan Shin Tae-yong tidak memanggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 akhirnya terjawab.
FIFA akan Mengadakan Pertemuan Darurat untuk Membahas Sanksi Israel

FIFA akan Mengadakan Pertemuan Darurat untuk Membahas Sanksi Israel

FIFA akan mengadakan pertemuan darurat dalam kongres tahunan di Bangkok, Thailand untuk memutuskan apakah Israel harus dikeluarkan dari kompetisi sepak bola.
Cuma 9 Pemain dari Liga 1 Dipanggil ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Seolah Beri Pesan Tegas Soal Kualitas

Cuma 9 Pemain dari Liga 1 Dipanggil ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Seolah Beri Pesan Tegas Soal Kualitas

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong seolah memberikan pesan tegas kepada para pemain Liga 1 untuk segera meningkatkan kualitas.
Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kesaksian Anggota Babinsa Nyaris Jadi Korban Tarsum Selanjutnya

Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kesaksian Anggota Babinsa Nyaris Jadi Korban Tarsum Selanjutnya

Kasus suami mutilasi istri di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih menyita perhatian publik.
Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Terungkap Tarsum Merangkak dan Menangis ke Anggota Babinsa

Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Terungkap Tarsum Merangkak dan Menangis ke Anggota Babinsa

Serka Karnita selaku anggota Babinsa Desa Cisontrol kembali memberikan kesaksian detik-detik aksi sadis suami bunuh dan mutilasi istri di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Ungkap Kondisi Tarsum yang Kerap Bertanya Kondisi Korban

Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Ungkap Kondisi Tarsum yang Kerap Bertanya Kondisi Korban

Kasus pembunuhan disertai mutilasi suami terhadap istrinya di Dusun Sindangjaya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih menyimpan tanda tanya besar di publik.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Arena Pagi
06:30 - 08:00
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Coffee Break
09:00 - 11:00
Best World Boxing
11:00 - 11:30
#DiIndonesiaAja
11:30 - 12:30
Kabar Siang
Selengkapnya