Kudus, 10/6 – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) mengevakuasi 125 warganya yang terinfeksi Covid-19 ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk menjalani perawatan. Mereka diberangkatkan ke sana agar dapat sembuh lebih cepat. Langkah tersebut juga merupakan upaya untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Para pasien tanpa gejala itu dikumpulkan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bakalan, Krapyak, Kabupaten Kudus kemudian diangkut menggunakan enam bus menuju Asrama Haji Donohudan.
“Kita berangkatkan 125 warga masyarakat konfirmasi poistif yang terdiri dari 61 laki-laki dan 64 perempuan. Sehingga sampai hari ini kita sudah berangkatkan 304 ditambah 125 malam hari ini (9/6) sehingga total keseluruhan yang sudah kita angkut ke asrama haji untuk isolasi sebanyak 429 orang,” terang Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Mas’ut.
Menurut Mas’ut, pihaknya akan terus menjemput penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah dan memindahkan mereka ke asrama haji di Boyolali dengan melibatkan kepala desa, camat, TNI dan Polri.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali sangat efektif untuk menekan penyebaran COVID-19 di Jateng.
"Kami menilai isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan sangat efektif, karena mereka yang tanpa gejala akan terkontrol semua, baik makannya, diberikan hiburan dari tim tenaga kesehatan, dan lokasinya juga steril orang keluar masuk," kata Gubernur di sela meninjau tempat Isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Rabu.
Masyarakat yang menjalani isolasi karena tanpa gejala COVID-19 betul betul bisa istirahat penuh. Jika ada yang terjadi gejala akan direspon langsung oleh tim medis untuk dirujuk ke rumah sakit.
"Isolasi terpusat ini, respon yang cepat. Namun, jika hal ini tersebar di masing-masing daerah tidak mungkin bisa dikendalikan dan akan lebih sulit atau tidak bisa dikejar," kata Gubernur.
Oleh karena itu, kata Gubernur, pihaknya berterima kasih kepada masyarakat asal Solo Raya dan Kabupaten Kudus yang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan ini. Mereka terlihat senang selama di karantina. Jika masyarakat kondisi senang selama dikarantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, sehingga dapat meningkatkan imunnya.
Gubernur menjelaskan masyarakat dalam prakteknya jika melakukan isolasi mandiri di rumah, akan membahayakan apalagi jika kontrolnya tidak ketat. Ketika mereka semua bisa masuk diisolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan ini, sangat membantu dalam melakukan sebuah tindakan respon terhadap pemindahan pasien COVID-19.
"Setiap kota diharapkan juga mempunyai isolasi terpusat. Jika hal ini, bisa dilakukan dapat terkontrol penyebaran COVID-19. Masyarakat penyebaran COVID-19 di Kudus masih banyak, sampai kami merayu-rayu dan ada yang tidak mau dipindahkan," kata Gubernur.
“Namun, jika melihat masyarakat yang menjalani isolasi yang merasa nyaman dan senang sehingga imunnya akan naik. Hal ini, dapat menginspirasi warga lainnya untuk mau mengikuti isolasi terpusat seperti asrama haji ini," sambungnya. (act/galih/ant)
Load more