LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kolase foto dr Sumy Hastry Purwanti dan Freddy Budiman.
Sumber :
  • VIVA M Ali Wafa/ Antara

Ahli Forensik dr Sumy Hastry Lakukan Hal ini Satu Hari Sebelum Freddy Budiman Dieksekusi Mati, Besoknya Freddy Sudah Tak Bernyawa

Nama Freddy Budiman kembali mencuat ke publik, hal ini seiring atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Di mana Ferdy Sambo dijatuhi vonis hukuman mati.

Kamis, 16 Maret 2023 - 21:15 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Nama Freddy Budiman sang gembong narkoba kembali mencuat ke publik, hal ini seiring dengan vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Hukuman mati adalah hukuman pidana yang masih menjadi perdebatan dari berbagai kalangan, dari masyarakat hingga pakar hukum di Indonesia.

Mantan Jenderal Bintang 2 Ferdy Sambo masuk ke dalam daftar sederet orang divonis hukuman mati di Indonesia.

Diketahui, hanya segelintir terdakwa dari jutaan perkara di Indonesia yang mendapatkan vonis hukuman mati. Diantaranya yang tercatat adalah Freddy Budiman, Amrozi, Rani Andriani, Mukhlas, Imam Samudra dan Mary Jane.

Baca Juga :


Kolase foto Freddy Budiman dan Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti. (kolase tvOnenews.com)

Menjelang hari eksekusi mati, Ahli Forensik Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau kerap disapa dr Hastry menceritakan detik-detik menjelang Freddy Budiman akan dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan.

dr. Sumy Hastry Purwanti menceritakan pengalamannya saat menjadi Tim Dokter ketika Freddy Budiman akan ditembak mati.

dr Hastry hadir sebagai narasumber di acara kanal Youtube Denny Darko, Ahli Forensik ini menceritakan pengalaman kerjanya saat menjadi tim dokter pada peristiwa eksekusi terpidana hukuman mati yakni Freddy Budiman.

Kilas balik soal Freddy Budiman yang merupakan seorang bandar narkoba terbesar yang ada di Indonesia. Bahkan, memiliki jaringan kelas internasional peredarannya.

Freddy Budiman divonis mati pada juli 2013 atas kasus kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China pada setahun sebelumnya yakni pada Mei tahun 2012 silam.

Kemudian, untuk eksekusi mati Freddy Budiman baru dilaksanakan pada juli tahun 2016 oleh regu tembak Nusakambangan di Lapas Nusakambangan. Freddy menunggu 3 tahun hingga akhirnya dieksekusi mati. 

Persiapan eksekusi mati Freddy Budiman


Terpidana mati Freddy Budiman saat akan diterbangkan ke Nusakambangan. (Photo : Dok Kemenkum Ham)

Ahli Forensik menceritakan ketika persiapan eksekusi mati Freddy Budiman yang dilaksanakan di Lapas Nusakambangan pada Tahun 2016 silam.

"Sampai terakhir 2016, yang kita ketahui mungkin Freddy Budiman ya, kita latihan juga," ungkap dr Sumy Hastry Purwanti.

Hastry mengatakan bila akan dilakukan eksekusi seseorang, butuh persiapan serta latihan yang matang.

"Latihannya dengan Tim Brimob juga, jadi bagaimana mereka mau dieksekusi, persiapannya pakaikan baju, diikat lalu ditaruh di tiang," ungkapnya.

"Kita laporan, saya sebagai tim dokternya, tempel titik tembaknya biar jelas. Karena kan dilakukan di malam hari," sambungnya.

Pada sehari sebelum waktu eksekusi mati, dr Hastry melakukan pengecekan kondisi dan kesehatan Freddy Budiman.

Setelah dilakukan pengecekan kondisi, setiap narapidana yang akan dilakukan eksekusi mati diberikan baju berwarna putih dan diberikan titik hitam sebagai sasaran menembak. Hal ini agar para terdakwa pidana mati tidak merasakan sakit yang lama.

“Napi dikasih baju putih dan titiknya tempelnya hitam. Memang dipersiapkan seperti itu. Dan ditutup kepalanya,”  jelasnya.  

“(titik tembak) posisi jantung. Kita mencari tepat di jantung agar tidak menderita lama. Jadi memang perlu dilatih, tim Brimob juga perlu latihan ” sambungnya. 

Lebih lanjut, dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan untuk menenangkan kondisi sang terpidana hukuman mati, bagi yang beragama Islam akan didampingi Ustaz. Sementara untuk napi yang beragama Nasrani akan didampingi oleh Pendeta.

"Ada pendekatan supaya mereka siap." tutur dr Hastry.

Setelah dilakukan eksekusi, selanjutnya dilakukan pengecekan kondisi kesehatan. Hal ini guna memastikan narapidana dalam kondisi baik setelah dieksekusi kemudian akan diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kita menyiapkan tempat misalnya meninggal setelah dieksekusi sudah disiapkan tempat, meja, kafan. Ada yang minta dikafani atau pet, pakaian semua disiapkan. Saat latihan tidak melibatkan narapidana,” jelasnya.

Denny Darko langsung menanyakan kepada dr Hastry mengenai perilaku narapidana sebelum dieksekusi mati.

Ahli Forensik mengatakan bahwa beberapa napi merasa ikhlas, dzikir selama menjelang hari eksekusi mereka, termasuk Freddy Budiman.

"Dari beberapa napi tuh ada yang benar-benar ikhlas (hukuman mati), baik dzikir. Termasuk Freddy Budiman itu misalnya," ujarnya.

"Ada juga yang tidak tenang, tidak kooperatif. Paling saya lihat saja, terus Brimob yang ngawal. Yang penting kan saya melaksanakan tugas kalau keadaan mereka baik-baik saja secara fisik. Psikisnya kita tahu ada yang tidak siap," ungkapnya.

Selanjutnya, Hari eksekusi tiba untuk Freddy Budiman bersama narapidana lainnya dieksekusi mati pada malam hari di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah Pada 29 Juli 2016.

Pesan terakhir Freddy Budiman menjelang eksekusi mati 


Perubahan Freddy Budiman menjelang eksekusi mati.

Freddy Budiman yang dikenal sebagai bandar narkoba kelas kakap di akhir menjelang kematiannya memantapkan hati memilih jalan hijrah. Freddy mengubah penampilannya, yang dulunya memiliki rambut jambul pirang.   

Namun, menjelang eksekusi mati dirinya lebih sering memakai kopiah, gamis putih panjang dan memanjang janggutnya. Tidak sampai disitu, Freddy Budiman yang dikenal sebagai bandar narkoba terbesar di Indonesia mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi narkoba. 

"kalau bisa meninggalkan hal itu (narkoba), dan hukuman mati kalau bisa cepat-cepat lari ke Tuhannya (bertobat). Apalagi yang dicari pak? ucap Freddy saat berada di sel isolasi yang dilansir dari tayangan Kompas TV pada Selasa, 28 Februari 2023.

Freddy Budiman yang berada di sel isolasi itu tampak tersenyum dengan mengenakan gamis berwarna hitam dan peci putih. Diketahui Freddy telah mengubah penampilannya dan memilih jalan hijrah mendekat ke Tuhan.

Perjalanan kasus Freddy Budiman hingga vonis mati

Freddy Budiman dieksekusi mati pada usianya menjelang 40 tahun. Pria kelahiran Surabaya itu dieksekusi mati hanya 11 hari setelah ulang tahunnya yang ke-39. 

Diketahui, Freddy Budiman lahir pada 18 Juli tahun 1977 dan dirinya dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 sekitar pukul 20.00 WIB di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Lalu dia dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur. 

Freddy dikenal sebagai gembong narkoba paling disegani di Indonesia dengan jaringan kelas internasional. 

Pria kelahiran Surabaya itu berulang kali terjerat kasus peredar narkoba di Indonesia. Pria kelahiran Suraya tersebut berulang kali terjerat kasus peredaran narkoba di Indonesia. 

Tak jera terjerat berulang kali kasus narkoba, Freddy pertama kali dijerat kasus narkoba pada Maret 2009, pada waktu itu polisi menggeledah kediaman Feddy di Apartemen Surya, Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi menemukan 500 gram sabu, di kala itu dirinya divonis 3 tahun dan 4 bulan. 

Setelah dinyatakan bebas dan menghirup udara segar, Freddy kembali berurusan dengan hukum pada tahun 2011. Saat itu ia ditangkap di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat. Polisi pun menemukan barang bukti berupa 300 gram heroin, 27 gram sabu. 

Tak hanya itu, polisi juga menemukan 459 gram bahan pembuat ekstasi. Atas perbuatannya tersebut, Freddy dijatuhi vonis 9 tahun penjara.

Setahun mendekam di balik jeruji besi LP (Lembaga Pemasyarakatan) Cipinang, Freddy kembali berurusan dengan aparat penegak hukum karena terlibat peredaran narkoba.  

Meski di dalam penjara, Freddy diketahui masih dapat mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia. Karena memiliki jaringan yang kuat dan anggota yang banyak. 

Freddy terbukti mengorganisasi penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi dari China pada mei Tahun 2012 silam. Akibat perbuatannya tersebut, Freddy kemudian dijatuhkan vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 15 Juli 2013. 

Freddy Budiman saat itu dieksekusi bersama empat terpidana hukuman mati lainnya di Nusakambangan. Hidup pria 39 tahun ini berakhir lewat timah panas dari senapan panjang milik regu tembak Brimob di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusakambangan. (ind)

Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Lirik Lagu Nadhif Basalamah - Penjaga Hati, Nyatakan Perasaan Cinta yang Mendalam 

Lirik Lagu Nadhif Basalamah - Penjaga Hati, Nyatakan Perasaan Cinta yang Mendalam 

Karya Nadhif Basalamah masih memanjakan penikmat musik Indonesia dengan single yang berjudul Penjaga Hati. Lagu ini sukses didengarkan sebanyak 240 juta kali
Perusahaan Keuangan Konsisten dalam Inovasi Bisa Mencapai Keuntungan 66 Persen

Perusahaan Keuangan Konsisten dalam Inovasi Bisa Mencapai Keuntungan 66 Persen

Sejumlah perusahaan keuangan yang konsisten melakukan inovasi dalam pengembangan bisnis ternyata mampu mendapat keuntungan hingga 66 persen.
BPJS Ketenagakerjaan Tegaskan Dukung Govtech Indonesia ke Presiden Jokowi

BPJS Ketenagakerjaan Tegaskan Dukung Govtech Indonesia ke Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia bernama INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5).
Pertamina Bersama Komisi VII DPR RI Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR RI Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

PT Pertamina (Persero) bersama Komisi VII DPR RI mendukung peningkatan lifting Minyak dan Gas (Migas) secara nasional untuk ketahanan energi nasional. 
NasDem Akui Masih Gelap soal Calon Kepala Daerah di Pilkada Jateng

NasDem Akui Masih Gelap soal Calon Kepala Daerah di Pilkada Jateng

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya sebut belum putuskan pemberian surat rekomendasi bakal calon kepala daerah untuk bertarung di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Rezeki Seret Bikin Ruwet, Tolong Amalkan Ini Setiap Subuh Agar Semua Kebutuhan Terpenuhi Kata Ustaz Adi Hidayat

Rezeki Seret Bikin Ruwet, Tolong Amalkan Ini Setiap Subuh Agar Semua Kebutuhan Terpenuhi Kata Ustaz Adi Hidayat

Tolong amalkan ini setiap subuh terus-menerus agar semua kebutuhan terpenuhi kata Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu kajiannya. Seperti apa? Simak artikelnya
Trending
Shin Tae-yong Pertimbangkan Elkan Baggott ke Timnas Indonesia, Yolla Yuliana Termasuk Atlet Voli Wanita dengan Gaji Termahal di Dunia?

Shin Tae-yong Pertimbangkan Elkan Baggott ke Timnas Indonesia, Yolla Yuliana Termasuk Atlet Voli Wanita dengan Gaji Termahal di Dunia?

Elkan Baggott bisa kembali dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia jelang lawan Tanzania serta Megawati Hangestri dan Yolla Yuliana dapat gaji termahal.
Status Facebook Pegi Setiawan Sebelum Peristiwa Pembunuhan Vina Cirebon Jadi Sorotan, Ternyata Dia Sempat Lakukan...

Status Facebook Pegi Setiawan Sebelum Peristiwa Pembunuhan Vina Cirebon Jadi Sorotan, Ternyata Dia Sempat Lakukan...

Unggahan Facebook milik Pegi Setiawan alias Perong beberapa hari sebelum kasus pembunuhan Vina Cirebon menjadi sorotan warganet yang merasa curiga akan hal ini.
Buntut Polda Jabar sebut 2 DPO Kasus Vina Fiktif, Pakar Hukum UI: Nggak Masuk Akal

Buntut Polda Jabar sebut 2 DPO Kasus Vina Fiktif, Pakar Hukum UI: Nggak Masuk Akal

Buntut Polda Jabar sebut 2 DPO kasus pembunuhan Vina di Cirebon merupakan fiktik dan tersangka terakhir Pegi, begitu menuai komentar dari berbagai pihak.
Pemilik Kontrakan Bersuara Beberkan Sifat Pegi Setiawan yang Sebenarnya, Ternyata Selama Lima Tahun Pembunuh Vina Bersembunyi di Sini

Pemilik Kontrakan Bersuara Beberkan Sifat Pegi Setiawan yang Sebenarnya, Ternyata Selama Lima Tahun Pembunuh Vina Bersembunyi di Sini

Salah satu saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon, pemilik kontrakan yang ditempati Pegi Setiawan alias Perong, Dudi Suhendar akhirnya buka suara.
Terungkap Awal Mula Vina Cirebon dan Linda Bisa Saling Kenal, Berawal dari Linda Punya Pacar Anggota XTC

Terungkap Awal Mula Vina Cirebon dan Linda Bisa Saling Kenal, Berawal dari Linda Punya Pacar Anggota XTC

Inilah awal mula Vina dan Linda bisa saling mengenal. Ternyata Vina dan Linda saling kenal berawal dari Linda yang punya pacar anggota XTC. 
Pengamat Desak Panglima TNI Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Pengamat Desak Panglima TNI Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Ketua Centra Initiative, Al Araf mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menarik anggota Puspom yang membantu pengamanan di lingkungan Kejaksaan Agung.
Shin Tae-yong Beri Kesempatan Kedua Kepada Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia Hadapi Tanzania?, Wanita Indigo Ini Kuliti Rahasia Linda Sahabat Vina Cirebon

Shin Tae-yong Beri Kesempatan Kedua Kepada Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia Hadapi Tanzania?, Wanita Indigo Ini Kuliti Rahasia Linda Sahabat Vina Cirebon

Shin Tae-yong beri kesempatan kedua kepada Elkan Baggott jelang Timnas Indonesia hadapi Tanzania dan wanita indigo ini menguliti dua rahasia Linda sahabat Vina Cirebon merupakan dua berita terpopuler.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Arena
00:00 - 01:00
Kabar Dunia
01:00 - 01:30
Trust
01:30 - 02:00
Trust
Selengkapnya