Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Antisipasi La Nina, pada Jumat (29/10) lalu menyebutkan fenomena La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga "level" moderat yang puncaknya terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Fenomena alam ini muncul karena adanya anomali pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah yang telah melewati ambang batas La Nina.
Sejak September 2021, suhu muka laut tercatat minus 0,63 kemudian lebih dingin pada Oktober 2021 mencapai minus 0,92 yang mengindikasikan penguatan intensitas La Nina dan apabila menyentuh angka satu, diperkirakan memasuki intensitas moderat.
Untuk itu, diharapkan pemerintah baik pusat dan daerah serta masyarakat mulai siap siaga menghadapi dampak musim hujan yang muncul akhir hingga awal tahun sekaligus mengantisipasi dampak dari fenomena La Nina.
"Intensitas hujannya dapat mencapai 100 persen untuk Desember 2021, jadi mohon yang terhormat bapak-bapak gubernur atau kepala daerah untuk memperhatikan potensi ini di bulan Desember," ucap Dwikorita.
Imbauan BPBD DKI
Sementara itu, menyikapi peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga Ibu Kota untuk mewaspadai cuaca ekstrem hingga 6 November 2021 dengan potensi hujan sedang dan deras disertai petir dan angin kencang berdasarkan data BMKG.
Load more