Jakarta, tvOnenews.com - Polemik kelangkaan beras yang menyebabkan meningkatnya harga komoditas tersebut meresahkan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah mengantisipasi dengan melakukan impor beras.
Berdasarkan pengakuan Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan akan ada 500 ribu ton beras yang akan masuk ke Indonesia.
"Info tahun lalu 3,8 juta banyak, tahun ini 2 juta dan 1,6 hampir 3,6 juta. Dalam perjalanan 500 ribu ton sudah masuk," jelas dia, setelah sidak harga beras di Pasar Rakyat Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).
Sementara itu, untuk beras dalam negeri milik Bulog, politikus yang akrab disapa Zulhas tersebut memastikan stoknya masih banyak.
"Stoknya Bulog kemarin dapat laporan 1,4 juta ton, jadi berasnya banyak, harganya tidak naik tapi beras yang disediakan sama Bulog yaitu beras komersial dan beras subsidi," imbuhnya.
Untuk beras lokal sendiri sedang mengalami pengunduran waktu panen lantaran perubahan perkiraan jadwal hujan.
Menunggu hingga panen raya paling cepat kata Zulhas di bulan Maret hingga Juni.
"Jadi kalau kita tanamnya bukan geser waktu ini pindah, biasanya Agustus atau September tanam sekarang udah panen. Ini baru menanam artinya panen paling cepat Maret, April, Mei, Juni," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor beras Indonesia pada Januari 2024 mencapai 279,2 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,36 triliun.
Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan, nilai impor beras Indonesia ini mengalami kenaikan sebesar 135,1 persen dibandingkan dengan Januari 2023 yang mencapai 118,7 juta dolar AS.
"Impor beras pada Januari 2024 senilai 279,2 juta dolar AS," ujar Amalia di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Namun demikian, Amalia menyebut, nilai impor ini jika dilihat secara bulanan mengalami penurunan sebesar 16,73 persen.
Impor beras Indonesia masih didominasi dari Thailand yakni sebesar 153 juta dolar AS, disusul dengan Pakistan sebesar 79,3 juta dolar AS, dan Myanmar sebesar 23,98 juta dolar AS.
Menurut Amalia, beras yang diimpor ini tidak langsung di lepas ke pasar, tetapi mengikuti kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Oleh karena itu, pola impor beras tidak bisa diketahui secara pasti. (agr/ree)
Load more