Anggota DPRD DKI Bongkar Biang Kerok Kelangkaan Beras untuk Semua Warga Jakarta, Ternyata Selama Ini Faktanya...

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Syahrial menemukan fakta Pemprov DKI tidak memiliki data kebutuhan beras warga Jakarta.

Menurutnya, sehingga sering kali terjadi kelangkaan beras saat musim kemarau ataupun musim hujan yang mengakibatkan harga melonjak.

Oleh karena itu, Pemprov DKI bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan diminta mendata kebutuhan beras warga Jakarta dengan membuat rasio kebutuhan beras perorang.

Hal itu bertujuan untuk melindungi kebutuhan pangan saat terjadi gejolak harga beras seperti saat ini.

“Ternyata tidak ada data kebutuhan beras warga Jakarta, jadi kita harus punya rasio kebutuhan beras. Dalam keadaan normal kita harus prepare untuk mempersiapkan itu. Satu orang di Jakarta kebutuhan berasnya berapa, dikalikan sekian orang Jakarta. Kita harus punya itu,” ujar Syahrial melansir keterangan resmi, Selasa (26/3/2024).

Dari data rasio setiap orang itu diharapkan dapat membantu Pemprov menghitung kebutuhan beras masyarakat saat gagal panen di daerah-daerah pemasok beras.

Maka dari itu, masyarakat Jakarta tak perlu khawatir akan kelangkaan dan harga yang tak wajar.

“Nah kalau kita sudah tahu itu, baru kita perkirakan. Kalau ada terjadi misalnya gagal panen dan lain-lain, kita perhitungkan itu. Berapa kebutuhan kalau gagal panen untuk menutupi kebutuhan,” ungkap Syahrial.

Dia menambahkan, situasi gagal panen sebagaimana yang disebut pemerintah harusnya juga sudah diantisipasi.

Sebab, siklus tanam dan cuaca sejatinya bisa diprediksi berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Jadi maksud saya yang begitu-begitu kan mestinya kita siap. Supaya jangan sampai resah dulu rakyat karena bisa memicu gejolak sosial gara-gara beras ini. Kuat sekali pengaruhnya terhadap dinamika politik, karena ini soal perut rakyat. Sedikit aja disulut, sudah jadi rame,” tuturnya.(agr/lkf)