Padahal, secara prinsip seluruh masyarakat Indonesia membutuhkan informasi peringatan dini tanah longsor ini, sama pentingnya seperti peringatan gempa bumi dan tsunami nasional yang lebih dulu dikembangkan untuk mengantisipasi besarnya dampak kerusakan yang ditimbulkan dan korban jiwa.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB pada awal tahun ini, terhitung sejak Januari-Maret telah terjadi beberapa kali bencana banjir disertai tanah longsor yang menyebabkan lebih dari ratusan ribu warga terdampak, puluhan ribu rumah warga sekaligus fasilitas umum mengalami kerusakan.
Bahkan, bencana hidrometeorologi basah itu memakan korban jiwa dan hingga saat ini jasadnya masih dinyatakan hilang.
Misalnya, tanah longsor di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (empat korban belum ditemukan), di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua (lima korban belum ditemukan), dan terakhir tanah longsor di Cipongkor Bandung Barat, Jawa Barat (tiga korban belum ditemukan).(ant/lkf)
Load more