Politikus Partai Demokrat itu mengungkapkan Kwartir Nasional ingin agar kegiatan pramuka wajib tetap ada di sekolah.
“Karena pendidikan karakter khususnya bagi peserta didik itu sangat dibutuhkan di era sekarang, yang mana peserta didik ini yang disebut Mas Menteri (Nadiem Makarim) itu punya tiga dosa besar yaitu kekerasan seksual, bullying, dan intoleransi,” jelasnya.
Atas hal itu, Dede mendesak Nadiem menjelaskan alasan kegiatan pramuka dihapus dari sekolah.
“Mas Menteri bisa menjelaskan pentingkah pramuka bagi dunia pendidikan? Pentingkah kegiatan pramuka atau pola ajar pramuka yang sudah proven selama 100 tahun itu dibutuhkan oleh dunia pendidikan, terutama di dalam konsep kurikulum merdeka yang sedang digalakkan Kemendikbud?” kata dia.
“Kami semua ingin tahu pola apa yg akan dilakukan oleh Kemendikbud terutama dalam pendidikan karakter, kemandirian, bela bangsa, wawasan nusantara dan lainnya,” jelas Dede.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk membatalkan rencana menghapus ekstrakurikuler wajib pramuka di sekolah-sekolah.
Menurut Muzani, justru kegiatan ekskul pramuka digalakan sebagai cara pembentukan karakter anak-anak Indonesia. Sebab kepanduan dalam pramuka merupakan nilai-nilai yang penting untuk mendidik anak-anak Indonesia yang berkarakter Pancasila dan keindonesiaan.
Load more