Pakar Energi Tegaskan BBM Pertamina Aman, Nilai Sikap SPBU Swasta Terlalu Berlebihan
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar energi menepis kekhawatiran sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo terhadap kandungan etanol dalam bahan bakar Pertamina.
Kadar etanol sebesar 3,5 persen pada base fuel milik Pertamina aman bagi kendaraan, sesuai standar internasional, dan bahkan memberikan manfaat bagi lingkungan.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yus Widjajanto, menilai isu yang dihembuskan SPBU swasta tersebut tidak memiliki dasar teknis.
Menurutnya, perbedaan nilai energi antara etanol dan bensin sangat kecil dan tidak akan berpengaruh terhadap performa mesin.
“Kalau kandungan etanolnya hanya 3,5 persen, energi yang turun hanya sekitar 1 persen. Artinya daya mesin hanya berkurang sekitar 1 persen, dan itu tidak akan terasa. Konsumsi bahan bakar tidak akan lebih boros, performa kendaraan juga tetap enak aja,” kata Tri saat dihubungi, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, etanol justru memiliki nilai research octane number (RON) yang tinggi, mencapai 110–120. Dengan penambahan 3,5 persen etanol, RON bensin bisa meningkat sekitar 3,8 hingga 4,2 poin. Kadar ini, menurutnya, jauh di bawah batas aman yang digunakan di berbagai negara.
“Bahkan Shell di Amerika pun menjual bensin dengan campuran etanol 10 persen dan di sana tidak ada masalah. Di Brazil malah sampai 85 persen, dan Australia juga sudah pakai,” ujarnya.
Tri menilai penolakan sejumlah operator SPBU swasta terhadap base fuel Pertamina lebih bernuansa bisnis daripada teknis.
“Saya melihat ini lebih ke isu yang digunakan untuk menekan pemerintah agar mengeluarkan lagi kuota impor mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Dosen Jurusan Rekayasa Minyak dan Gas Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Muhammad Rifqi Dwi Septian, mengatakan penggunaan etanol dalam bahan bakar justru membantu memperbaiki kualitas udara karena meningkatkan efisiensi pembakaran.
“Etanol memiliki kandungan oksigen tinggi sehingga pembakarannya lebih sempurna. Itu membuat kadar karbon monoksida dan hidrokarbon berkurang, artinya lebih ramah lingkungan,” kata Rifqi melalui sambungan telepon.
Ia menambahkan, etanol dapat meningkatkan angka oktan bahan bakar menjadi lebih tinggi, di kisaran 108–113, yang membuat proses pembakaran lebih efisien dan performa mesin lebih baik.
Load more