Jakarta - Setelah proses pemakaman anak tercinta Eril, Atalia Praratya membagikan sebuah foto momen terakhir kebersamaan Ridwan Kamil, Zara, dan Arkana Aidan Misbach dengan Emmeril Kahn Mumtadz sesaat sebelum berangkat ke lokasi pemakaman keluarga Yayasan Islamic Center Baitul Ridwan, Kec.cimaung Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022)
Atalia Praratya pun beri pesan menyentuh bahwa melepas sosok anak tercintanya Eril adalah bentuk cinta tertinggi, melalui caption yang dikutip dari laman instagram @ataliapr
"Melepasmu dengan keikhlasan adalah bentuk cinta tertinggi kami padamu, a Eril..
Semoga Aa tenang di surga dalam balutan kasih sayang Allah swt. Surga yang digambarkan begitu indah yang mengalir dibawahnya sungai sungai…
Ijinkan kami memelukmu lagi nanti bila waktunya tiba…
Tunggu ya sayang..
Insya Allah kita akan bersama lagi..,"tulis Atalia
Diketahui lokasi pemakaman keluarga Yayasan Islamic Center Baitul Ridwan, Kec.cimaung Kabupaten Bandung, akan di bangun sebuah Masjid untuk mendiang Eril, yang bernama Masjid Al-Mumtadz, diambil dari nama terakhir Eril yakni Emmeril Kahn Mumtadz yang artinya terbaik.
Melalui penuturan Ridwan Kamil baru-baru, Gubernur Jawa Barat ini bahkan telah merancang sebuah desain dan denah Masjid Al-Mumtadz yang tidak jauh dari lokasi pemakaman Eril, yang terlihat di kelilingi nuansa hijau sawah, perbukitan dan sungai kecil mengalir.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini dalam perjalanannya hingga dapat mengawal dan mengantarkan jenazah putra sulungnya ke tempat peristirahat terakhir melalui jalan yang tak mudah,
Ridwan Kamil mengungkap dalam rentang 14 hari sejak hilangnya Eril memberi pengalaman waktu yang panjang dan dan mengharu biru bagi pria yang disapa dengan nama Kang Emil dalam membacakan surat untuk mengenang putra sulungnya Eril.
"Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, Siapa itu Eril dan Apa hikmah dari kepergian Eril,
14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami, Kami bertanya-tanya, Mengapa harus selama ini Ya Allah? Mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, upaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru, tapi waktu adalah rahasia Allah yang mungkin bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian, Waktu adalah relatif begitulah kata orang-orang yang Arif ...
Dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang, dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, Namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kearifan tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.
"Kematian Eril merupakan kehilangan yang sangat telak juga pengalaman yang sungguh dahsyat dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar, tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang Akbar,"ucap Kang Emil
"Terakhir kami sangat bersyukur dianugerahi seorang Putra yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua."pungkas Ridwan Kamil.
Load more