tvOnenews - Baru-baru ini dalam sebuah kesempatan, Farhat Abbas memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan, dimana ia mengaku mendukung tindakan Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir J.
Hal tersebut disampaikan oleh pengacara kelahiran Riau itu saat menjadi tamu dalam kanal Youtube Uya Kuya TV.
“Dan saya juga mengimbau kepada jaksa maupun Hakim, kalau seandainya sambo membunuh hanya alasan rahasia atau apa, hukum berat. Tapi kalau dia alasan istrinya ditiduri atau selingkuh ya manusiawilah” ujar Farhat, dikutip Minggu (25/9/2022).
Uya Kuya dan Farhat Abbas (UyaKuya TV/tangkapan layar)
Dalam kesempatan yang sama juga Farhat menyinggung soal perzinaan dalam Islam. Ia memberikan pandangan bahwa jika dalam Islam, orang berzinah hukumannya adalah dirajam hingga tewas.
“menurut informasi berbagai sumber, (Sambo membunuh Brigadir J) karena istrinya selingkuh.” jelas Farhat
“kalau dalam Islam, perizinan itu dirajam, tapi kalau di hukum Indonesia membunuh itu dihukum. (Dirajam itu) setahu saya dibunuh, dipukul pakai batu, digantung atau dipotong lehernya gitu.” sambungnya.
Namun, Farhat juga menegaskan bahwa orang yang berzina tidak secara langsung akan mendapat hukuman rajam. Ada beberapa syarat, diantaranya adalah harus ada 4 orang saksi.
“jangan dilihat dari (sisi) Islam itu kejam tidak manusiawi, selingkuh (langsugn) dibunuh atau dirajam. Karena untuk melakukan rajam dan pembunuhan itu, harus (ada) minimal empat orang saksi (yang menyaksikan kejadian)” tegasnya.
“jadi kalau saksi cuman dua orang, berarti terhindarlah (dari hukuman rajam), karena Tuhan masih sayang sama perempuan, sayang sama manusia.” sambung Farhat.
Menurutnya, hukuman rajam tersebut justru merupakan bentuk kasih sayang Allah agar hambanya tahun untuk mendekati perbuatan zina.
“itu kan, kasih saya Allah itu ada ditakut-takuti lah dengan Hukuman dirajam” tuturnya
Ferdy Sambo
Menariknya, Farhat juga menganggap bahwa mantan Kadiv Propam Polri itu sebagai pahlawan. Menurutnya seorang Kadiv Propam memang harus disiplin.
"Saya menganggap Sambo ini pahlawan, pahlawan penegak hukum di kepolisian. Ini contoh yang baik, kalau orang jadi ajudan, orang udah jadi kepercayaan, jangan jadi pengkhianat," pungkas pria 46 tahun itu.
"Siapa pun yang jadi Kadiv Propam memang harus punya jiwa menghukum, disiplin." lanjutnya
Farhat menduga bahwa motif dari kasus pembunuhan Brigadir J adalah perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan sang Ajudan.
"Ya itu, perselingkuhan antara Brigadir J dengan ibu Putri" beber Farhat.
“Putri itu harusnya nggak jadi tersangka. Putri bukan pembunuh bukan pelaku. Ini bukan pemerkosaan ataupun pelecehan, ini murni perencanaan perselingkuhan yang gagal, sehingga mengakibatkan kematian.” tegasnya.
Dari segi kemanusiaan, lanjutnya, sikap yang ditampilkan Ferdy Sambo lebih daripada manusia pada umumnya.
“Nah inilah hebatnya Sambo, sudah tahu istrinya penyebab seperti ini, dia masih peluk istrinya. Makanya dari sisi kemanusian dan cinta itu Sambo lebih daripada Manusia Biasa.” kata Farhat Abbas. (Mzn)
Jangan lupa tonton dan subscribe YouTube tvOnenews.com:
Load more