Dari diskusi itu, kata Puan, anggota forum sepakat mengajak perempuan dan anak perempuan agar terlibat dalam desain dan pemberian layanan kesehatan serta diberdayakan untuk menuntut hak mereka atas kesehatan.
“Kami juga berbagi strategi dan praktik yang baik untuk pemulihan pasca-COVID yang memprioritaskan kesehatan, hak seksual dan reproduksi serta meningkatkan akses ke layanan kesehatan untuk semua,” ujarnya.
Dia menjelaskan Sidang IPU ke-144 di Bali pada Maret 2022 telah mengadopsi item darurat berjudul "Resolusi Damai Perang di Ukraina, Menghormati Hukum Internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Tntegritas Teritorial".
Menurut dia, untuk item darurat, Forum Anggota Parlemen Perempuan telah berkontribusi dengan membuat rekomendasi kuat mengenai gugus tugas yang dibuat setelah item darurat.
"Agar komposisinya seimbang gender dan termasuk negara-negara yang tidak memiliki kepentingan tinggi dalam konflik," katanya.
Menurut dia, para pemimpin perempuan harus bersatu untuk memperkuat suara dan upaya berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk memperkuat pemberdayaan perempuan.
Langkah itu untuk mengembangkan solusi yang bermakna, efektif, dan inklusif untuk proses pemulihan global, perempuan harus berada di depan dan tengah memimpin jalan.
Load more