LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Begini Pesan Tegas Mahfud MD Soal Penyelenggara Liga Saling Tuding dan Lepas Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan.
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com / antara

Begini Pesan Tegas Mahfud MD Soal Penyelenggara Liga Saling Tuding dan Lepas Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan menewaskan ratusan Aremania. Adapun pesan tegas Mahfud MD soal penyelenggara liga saling tuding dan lepas tanggung jawab Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 13 Oktober 2022 - 18:38 WIB

Jakarta - Insiden mencederai persepakbolaan tanah air yakni tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania. Adapun  pesan tegas Mahfud MD soal penyelenggara liga saling tuding dan lepas tanggung jawab Tragedi Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022).

Insiden pertandingan gelaran Liga 1 antara Arema FC sebagai tuan rumah menjamu Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Pasca pertandingan kericuhan mulai terjadi yang turut memakan ratusan Aremania jadi korban jiwa.

Begini Pesan Tegas Mahfud MD Soal Penyelenggara Liga Saling Tuding dan Lepas Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan.


Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang juga sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyebut bahwa penyelanggara liga pertandingan dalam Tragedi Kanjuruhan saling melempar tanggungjawab. 

Baca Juga :

Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu merenggut setidaknya 132 nyawa suporter bola atau Aremania. 

Menurut Mahfud, hal ini terjadi disebabkan oleh kelalaian sistematis dari beberapa pihak penyelenggara terkait. 

Sebab, tak ada jaminan keselamatan bagi nyawa manusia yang hadir dalam pertandingan Derbi Jawa Timur itu. Mulai dari pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran. 

Bahkan, Dia menilai, dalam insiden tersebut nyawa manusia bagaikan dipertaruhkan antara hidup dan mati. 

"Ini membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita. Nyawa manusia dibuat pertaruhan karena tak ada jaminan keselamatan yang maksimum," ungkap Mahfud, Rabu (12/10/2022). 

Mahfud menyatakan, tragedi ini menjadi sorotan timnya untuk menelisik lebih dalam terkait ujung pangkal penyebab ratusan nyawa Aremania melayang sia-sia. 

"Ini menjadi salah satu perhatian TGIPF untuk mencari akar masalahnya sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi," tegasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD mengklaim bahwa pihak terkait yang menyelenggarakan pertandingan Derbi Jawa Timur saling lempar tanggungjawab. 

Mahfud menilai, adanya saling menghindar tanggungjawab dari beberapa pihak terkait operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran. 

Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan Liga Sepak Bola Nasional agak kacau. 

"Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita," tulis Mahfud dalam unggahan di akun instagramnya, dikutip Rabu (12/10/2022).

Akui gunakan gas mata kedaluwarsa

Detik-detik Tragedi Kanjuruhan. (via-antara)

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya mengakui menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa atau expired saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Diduga, beberapa gas air mata yang ditembakkan dalam tragedi Kanjuruhan itu sudah habis masa penggunaannya pada tahun 2021. 

“Ada beberapa yang diketemukan, ya. Yang tahun 2021 ada beberapa,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri pada Senin, 10 Oktober 2022.

Namun, Dedi mengaku belum mengetahui berapa jumlah pastinya gas air mata yang ditemukan kedalu

warsa tersebut. Menurut dia, hal tersebut perlu dikonfirmasi lagi kepada tim laboratorium forensik (labfor). 

“Saya masih belum tahu jumlahnya. Tapi itu yang masih didalami, tapi ada beberapa. Sampai saat ini, dari hasil pemeriksaan tersangka dan hasil oleh TKP dari Inafis dan Labfor diketemukan seperti itu,” ujarnya. 

Menurut dia, sebagian besar gas air mata yang digunakan ada tiga jenis dalam insiden Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Tiga jenis gas air mata itu berwarna merah, hijau dan biru. Warna hijau, kata dia, gas air mata berupa smoke, dimana jenis ini hanya ledakan dan berisi asap putih. 

Kedua, sifatnya sedang dan digunakan untuk klaster dari jumlah kecil. kemudian, gas air mata warna merah adalah untuk mengurai massa dalam jumlah yang cukup besar. “Sebagian besar yang digunakan, ya tiga jenis ini yang digunakan,” jelas dia

Kadiv Humas Mabes Polri sebut gas air mata kedaluwarsa tidak berbahaya 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkap hasil penyidikan terkait adanya gas air mata kedaluwarsa atau expired yang ditembakan personel polisi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan gas air mata kedaluwarsa sudah tidak begitu efektif.  

Sebab, dia menuturkan zat kimia di dalam gas air mata yang kedaluwarsa itu akan menurun kadarnya sehingga tidak membahayakan. 

"Jadi, kalau sudah expired, justru kadarnya berkurang, kemudian kemampuannya akan menurun," imbuhnya.

Bukan karena Gas Air Mata Tapi Kekurangan Oksigen 

Detik-detik Tragedi Kanjuruhan. (ist)

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkap perkembangan penyidikan kasus tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Sebelumnya, Tragedi Kanjuruhan menjadi perhatian dunia sesuai sebanyak 132 korban jiwa berjatuhan dalam pertandingan sepak bola antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya. 

Dalam tragedi itu, ratusan korban itu diduga meninggal karena serangan aparat kepolisian yang menggunakan gas air mata di dalam stadion. 

Menurut Dedi, dari penelitian para pakar, gas air mata tidak berbahaya sehingga mengakibatkan seseorang bisa meninggal.

"Saya bukan expert-nya. Saya hanya bisa mengutip para pakar menyampaikan gas air mata dalam tingkatannya tertinggi pun tidak mematikan," kata Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022). 

Irjen Dedi menjelaskan pihaknya telah melakukan penyidikan dari para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban dalam tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya, para ahli dan dokter spesialis penyakit dalam, paru, THT, dan mata menyampaikan penyebab kematian para korban ialah karena kekurangan oksigen. 

"Jadi, berjatuhnya korban bukan karena gas air mata, melainkan kekurangan oksigen," jelasnya. 

Adapun tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia. Insiden nahas tersebut terjadi seusai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. 
Sebanyak 132 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, sedangkan ratusan lainnya tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit. 

Dalam perkara tersebut, Polri sebelumnya juga telah menetapkan enam tersangka terkait tragedi Kanjuruhan, Malang, Jasa Timur. (viva/ppk/ind)

Jangan lupa tonton berita terbaru lainnya dan Subscribe tvOneNews


 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Heboh Selebgram Zoe Levana Kejebak di Jalur TransJakarta, Kadishub Jakarta: Sudah Dilaporkan ke Satlantas

Heboh Selebgram Zoe Levana Kejebak di Jalur TransJakarta, Kadishub Jakarta: Sudah Dilaporkan ke Satlantas

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo merespons selebgram Zoe Levana yang memamerkan mobilnya terjebak di jalur TransJakarta
11 Kota Ini Direkomendasikan untuk Pakai Bus Listrik, Menhub Budi Karya Sumadi Tetap Dorong Percepatan Meski Harganya Mahal, Apa Solusinya?

11 Kota Ini Direkomendasikan untuk Pakai Bus Listrik, Menhub Budi Karya Sumadi Tetap Dorong Percepatan Meski Harganya Mahal, Apa Solusinya?

Menhub Budi Karya Sumadi menerima rekomendasi 11 kota yang perlu segera elektrifikasi dengan percepatan pengembangan bus listrik untuk transportasi publik.
Heboh! Oknum Camat di Palembang Ajak Warga Dukung Salah Satu Calon Wali Kota

Heboh! Oknum Camat di Palembang Ajak Warga Dukung Salah Satu Calon Wali Kota

Baru-baru ini viral video aksi seorang oknum camat di Palembang yang diduga mengajak warga untuk mendukung salah satu bakal calon wali kota yang diprediksi maju
Godzilla X Kong, Kung Fu Panda 4 Hingga Ghostbuster: Frozen Empire dan Film Blockbuster Hadir di Catchplay+ Bulan Ini

Godzilla X Kong, Kung Fu Panda 4 Hingga Ghostbuster: Frozen Empire dan Film Blockbuster Hadir di Catchplay+ Bulan Ini

Catchplay+ hadirkan deretan film blockbuster yang ditunggu. Sebut saja Godzilla X Kong, Kung Fu Panda 4 Hingga Ghostbuster: Frozen Empire dan Film Blockbuster
Komdis PSSI yang Bingung dan Tak Tentu Arah

Komdis PSSI yang Bingung dan Tak Tentu Arah

Para pelaku kejahatan match fixing sudah bebas, namun hukuman sepakbola tak kunjung tiba. Ironis Dulu saat kasus match fixing 2019.
Mirip Kasus Vina Cirebon, Makam Korban Kecelakaan Tunggal di Ponorogo Dibongkar

Mirip Kasus Vina Cirebon, Makam Korban Kecelakaan Tunggal di Ponorogo Dibongkar

Mirip kasus Vina, Polisi yang dibantu team forensik dari RS Bhayangkara Kediri terpaksa bongkar makam Jiono, warga Desa Ngumpul demi kepentingan penyidikan.
Trending
Media Vietnam Heboh Timnas Indonesia Jadi Omongan di Eropa, Katanya Skuad Shin Tae-yong Itu...

Media Vietnam Heboh Timnas Indonesia Jadi Omongan di Eropa, Katanya Skuad Shin Tae-yong Itu...

Ternyata Timnas Indonesia menjadi sorotan media Vietnam gara-gara jadi omongan di Eropa, siapa sangka skuad Shin Tae-yong menjadi pembahasan di media Eropa.
Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas menilai Polda Jabar lambat dalam merespons kasus Vina Cirebon. Peringatan keras terhadap institusi Polri agar tidak menutup-nutupi kasus Vina Cirebon.
Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Kemunculan sejumlah fakta baru kasus penganiayaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky sudah diprediksi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya.
Bejat! Pria di Garut Tega Menyetubuhi Anak Kandung Sejak 2022, Alasannya di Luar Nalar

Bejat! Pria di Garut Tega Menyetubuhi Anak Kandung Sejak 2022, Alasannya di Luar Nalar

Seorang pria di Garut, Jawa Barat, tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. Aksi bejat itu sudah dilakukan pelaku sejak tahun 2022.
Bukan Rahasiakan Hal Ini dari Negara Lawan, Shin Tae-yong Malah Bocorkan Kelemahan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bukan Rahasiakan Hal Ini dari Negara Lawan, Shin Tae-yong Malah Bocorkan Kelemahan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jelang dua pertandingan tersisa grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, pelatih Shin Tae-yong justru mengungkapkan kelemahan dari anak asuhnya di Timnas Indonesia.
Walau Punya Keturunan Sultan Bima, Rekan Setim Elkan Baggott di Ipswich Town Ini Pilih Bermain untuk Australia daripada Timnas Indonesia

Walau Punya Keturunan Sultan Bima, Rekan Setim Elkan Baggott di Ipswich Town Ini Pilih Bermain untuk Australia daripada Timnas Indonesia

Meski punya garis keturunan Bima, NTB dari ibunya, namun rekan setim Elkan Baggott di Ipswich Town ini lebih pilih bela Australia dibandingkan Timnas Indonesia.
Tolong Baca Doa ini 100 Kali Setelah Shalat Dhuha, Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Tolong Baca Doa ini 100 Kali Setelah Shalat Dhuha, Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan ada bacaan doa khusus setelah shalat dhuha dibaca 100 kali sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadits shahih.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:30
Catatan Demokrasi
21:30 - 22:00
Kabar Utama
Selengkapnya