Jakarta, 9/6 – Sebanyak 226 Sekolah di Provinsi DKI Jakarta bersiap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Salah satu sekolah yang masuk dalam daftar uji coba terbatas pada pekan ini adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebagusan 04 Pagi, Kebagusan, Jakarta Selatan (Jaksel).
Para siswa yang mengikuti uji coba tersebut menyambut antusias kegiatan belajar mengajar tatap muka. Meskipun bila kelak dilaksanakan, murid wajib menerapkan protokol kesehatan yakni dengan menggunakan masker dan face shield di dalam kelas.
SDN Kebagusan 04 sudah terlihat siap menyambut PTM. Kepala Sekolah, Syarifuddin mengatakan sekolahnya telah memenuhi persyaratan untuk menggelar belajar mengajar tatap muka.
"Sekolah harus memiliki sertifikat blended learning, di sekolah ini ada tiga guru yang lolos. Jadi berhak menyelenggarakan dan sudah ada petunjuk teknis (juknis) awal protokol kesehatan,” kata Syarifuddin saat dijumpai di sekolah asuhannya, Rabu pagi.
Syarifuddin juga mengungkapkan pihaknya telah menyediakan sarana dan prasarana yang diatur dalam juknis. Pihaknya telah melengkapi setiap kelas dengan wastafel agar siswa bisa dengan muda mencuci tangan. Meja dan kursi diatur jaraknya agar para murid tidak duduk berdekatan.
“Ruangan maksimal 16 meja, 16 kursi, jaraknya antarmeja 1,5 meter. Di depan kelas ada wastafel untuk cuci tangan. Anak harus pakai masker, sarung tangan, face shield. Waktu pembelajaran maksimal tiga jam, tapi kami ambil dua jam karena terbagi dua sesi karena ada kelas A dan B,” tambahnya.
Sekolah juga sudah mengatur alur kedatangan dan kepulangan dengan memisahkan pintu masuk dan keluar. Sehingga bisa meminimalisasi persinggungan atau kerumunan siswa.
Syarifuddin juga menjelaskan bahwa sistem pembelajaran dibagi menjadi dua sesi untuk kelas 4, 5, dan 6.
“Sesi pertama untuk absen nomor 1—16. Nanti satu jam berikutnya sesi kedua, diakhiri jam 12.
Senin kelas 4 belajar. Selasa kosong untuk penyemprotan. Rabu kelas 5. Hari Kamis, kosong. Jumat untuk kelas 6,” jelasnya.
Uji coba ini akan dilakukan selama dua pekan ke depan. Sekolah juga disterilisasi secara rutin untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2.
Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan 2 menjelaskan pembelajaran tatap muka (PTM) kedua hanya boleh diikuti siswa maksimal sebanyak 25 persen dari kapasitas setiap kelas.
"Mekanisme sama persis dengan PTM terbatas yang awal," kata Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Selatan Sarwoko saat memantau PTM di SMKN 47 Jakarta, Rabu.
Dengan aturan kapasitas itu, per kelas hanya diisi oleh sekitar 12-15 orang pelajar.
Sarwoko menjelaskan pelajar yang ikut dalam kelas PTM tersebut merupakan pelajar yang saat ini berada di jenjang besar misalnya untuk SD diikuti pelajar kelas V dan VI.
Begitu juga untuk sekolah menengah untuk SMP diikuti kelas VII dan VIII serta jenjang SMA diikuti kelas X dan XI.
Di wilayah Jakarta Selatan, PTM diikuti 37 sekolah, sebanyak 19 di antaranya berada di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan 2 dan sisanya sebanyak 18 berada di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan 1.
"Sekolah-sekolah ini benar-benar memenuhi standar protokol kesehatan dari segi kesehatan, sarana prasarana memenuhi," ucapnya. (act/robin/ant)
Load more