LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pojok KC - Kolase Foto Wapemred tvonenews.com Ecep S Yasa, background bengkel ketok magic
Sumber :
  • tim tvonenews

Republik Epigonisme

Dalam terminologi agama, sikap lain dikata, lain dihati, beda anjuran beda tindakan disebut dengan munafik. 

Jumat, 2 Februari 2024 - 15:17 WIB

KETIKA jalan-jalan 'cari angin' sesekali saya melihat gerai penjualan perabot rumah tangga dari Swedia yang memang secara fungsi dan desain terasa nyaman dan indah dilihat. Sejenak saya tertegun kenapa banyak sekali orang yang perilakunya hanya memotret dengan telepon genggamnya dan tidak antusias bertanya ke pramuniaga mengenai harga dan kualitas produknya. 

Setelah bertanya kanan kiri, terkuaklah gaya belanja termutahir: memotret hanya untuk mencontek desain, lalu meminta kenalan tukang terpercaya untuk membuatkan yang serupa. 

Kita tak risau mencontek desain sandaran tangan pada kursi yang tampak sangat ergonomis hasil bertahun tahun riset dari divisi penelitian dan pengembangan jenama tersebut, melibatkan ratusan sumber daya manusia terbaik, memakan biaya yang tak murah, dari sekian percobaan percobaan yang gagal. 

Dalam hal meniru, kemampuan kita memang layak meraih hadiah nobel. Tak heran jika barang aspal, asli tapi palsu meruyak ke mana mana. Kaus Zara yang dibeli kolega saya pada pedagang Arab di bilangan Blok M ternyata warnanya luntur. Pada pedagang, keluhan disampaikan: “Ditanggung tidak luntur, kenapa luntur juga?” ujar sang teman. “Ah ente aja yang tidak teliti membacanya,” ujar pedagang enteng. “Tulisan Arab kan ditulis terbalik, luntur tidak ditanggung.” 

Baca Juga :

Tentu ini anekdot menggambarkan betapa kita santai saja memandang perkara barang aspal. Kita misalnya tahu bahwa saos tomat yang kita konsumsi tak ada unsur tomatnya. Ia hanyalah ubi yang digiling dan diberi warna merah, ditempatkan dalam botol yang diberi label saus tomat. Susu kental manis yang terkenal dicekokkan ke anak-anak setiap akan berangkat sekolah tak ada sedikit pun unsur susunya. Lalu kita merasa biasa saja, kita akrab dengan apapun yang bukan asli, replika, seolah-olah. Kepalsuan bagian dari kenyataan sehari-hari.  

Repotnya jika “rekayasa” juga merembet ke perkara program-program pemerintah yang penting. 

Suatu kali lirik lagu pop yang dinyayikan Broery Pesolima sudah terasa sangat membingungkan. Penyanyi bersuara mendayu-dayu ini bilang buah semangka berdaun sirih, ternyata kelak ada yang lebih membingungkan: menanam singkong tumbuh jagung, yang dipanen meranti. Itulah repotnya ketika ketidakotentikkan ditolerir, akhirnya merambah ke mana-mana, termasuk program kerja. 

Yang terakhir ini pasti kita tahu soal mimpi di siang bolong: swasembada pangan. Caranya lewat program food estate. Lalu hutan di Kalimantan bagian paru paru dunia itu ditebang, diambil kayunya, tanah gambutnya dicangkuli ditanami singkong. Di kemudian hari baru diketahui, struktur dan unsur tanah tak memadai untuk tanaman pangan dan palawija. Agar tak kewirangan di musim pemilu, ditanamlah jagung, tumbuhan yang bisa cepat berbuah hanya dalam waktu 70 hari itu di dalam polybag-polybag. 

Cara berpikirnya yang instan, mau cepat dan mudah saja, khas pedagang barang kelontong di lapak-lapak kaki lima pinggir jalan. 

Pada zaman yang tak menghargai otentisitas, tak heran jika pemimpin pun “direpro” seperti tukang modifikasi mobil mereparasi onderdil aspal di bengkel ketok magic

Ada seorang calon presiden yang dulu sangat gemar meniru tokoh proklamator Soekarno. Ia sangat gemar memakai baju safari, memakai peci hitam dan sesekali tentu memegang tongkat komando. Yang paling mudah dilihat ini sebuah 'copy paste' adalah gaya pidatonya. Ia selalu berbicara berapi api, menggelegar bahkan secara tak sengaja sambil mengetuk meja. 

Barangkali sambil berimajinasi ketika Soekarno menggebrak meja majelis sidang PBB mengeritik lembaga bangsa-bangsa yang macet, invalid itu, sambil mengenalkan gagasan bangsa-bangsa non blok lewat pidato “To Build a World a New”.

Tapi itu dulu. Kini ia tampil menjiplak tokoh politik lain. Ia kini rebranding meniru tokoh politik lain era kiwari: Jokowi. Ia meninggalkan baju safari dan celana drill lapangan tampil dengan wajah baru: berkemeja putih, ujung lengannya sedikit digulung. Gimik diciptakan: gemoy, santuy dan lebih banyak joget-joget. 

Namun, sejauh-jauhnya tiruan, ia tetap replika. Ia bukan asli, otentik. Persis bedak pupur yang ditebalkan di wajah agar menutupi kulit yang mungkin bopeng-bopeng dan suatu ketika akan luntur terkena cipratan air hujan.

Wajah kita sesungguhnya terbaca jelas ketika dalam keadaan tidak normal: terdesak atau terancam. Ketika zaman kuliah dulu, ketika mulai ikut-ikutan naik gunung bersama teman-teman dari organisasi pecinta alam kampus, cara saya menguji jiwa kepemimpinan seorang teman adalah dengan diajak naik gunung. Pada batas antara kelelahan, ketakutan, lapar, khawatir dan perasaan tidak nyaman lainnya, terlihat sisi otentik setiap teman saya ketika itu. Itulah sifat, karakter, tabiat, watak asli si tokoh.

Dalam pemilu 2024, calon calon pemimpin bisa didandani dengan banyak pakaian: baju penerbang, baju pendaki gunung, baju daerah, jaket bisbol, jas perlente, tapi dalam kondisi terdesak ia akan muncul tabiat aslinya. Kosmetik itu akhirnya meleleh. Seorang yang pemarah akan muncul sikap temperamentalnya, seorang yang gemar meremehkan orang akan “bocor” juga perangi aslinya.

Dalam terminologi agama, sikap lain dikata, lain dihati, beda anjuran beda tindakan disebut dengan munafik. Kitab suci punya pernyataan keras untuk perilaku munafik. “Wahai sekalian orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Besarlah dosanya di sisi Allah bahwa kamu mengatakan sesuatu yang kamu sendiri tidak mengerjakanya (QS. Al Shaff/61:2-3)

Saya ingat kata kata mutiara Abraham Lincoln soal perilaku pemimpin yang tak otentik, alias pagi tempe sore kedelai: “Kamu dapat menipu satu orang selama-lamanya; kamu juga dapat menipu semua orang dalam satu saat; tapi kamu tidak akan menipu semua orang selama lamanya.”

Dalam sejarah tak ada pemerintahan di manapun yang berlaku tidak adil, berbohong selama lamanya pada masyarakatnya. Cepat atau lambat masyarakat akan bangkit kesadarannya melawan penguasa yang tidak otentik, “bengkok” secara damai atau dengan kekerasan.

Sebab, sebenarnya kutipan Abraham Lincoln ada kelanjutannya. “Kita tidak bisa menipu hati nurani kita sendiri. Karena hati nurani selalu tunggal, dan selamanya akan meneriakan kebenaran dan kebaikan saja.”

“Allah tidak membuat untuk seseorang dua hati dalam rongga dadanya” (QS.al-Azhab/33:4). 

Bersikap palsu adalah melawan kodrati mahluk. Melawan fitrah dan tidak alamiah. 

Bagi saya, mencari pemimpin otentik untuk pembentukan demokrasi Indonesia yang secara usia masih muda (bandingkan dengan Amerika Serikat yang usia demokrasinya berusia 200 tahun lebih) sangat penting. Sebab, pemimpin kelak perkataan dan perbuatannya mempengaruhi orang banyak. 

Apalagi kita tahu, pemimpin yang tidak memiliki menyatunya kata dan perbuatan hanya akan mengundang sinisme publik, memancing perdebatan di masyarakat, mengundang ketegangan warga negara. Pemimpin yang tidak otentik, wibawanya seperti istana pasir, mudah runtuh. Pada akhirnya kepemimpinan dan pemerintahannya menjadi tidak efektif. Jika ini terjadi, tidak hanya merugikan sang pemimpin, tapi juga merusak tatanan masyarakat. (Ecep Suwardaniyasa Muslimin)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Rumah Tinggal Kapten Suwanda Korban Pesawat Latih Jatuh di BDS Tampak Sepi

Rumah Tinggal Kapten Suwanda Korban Pesawat Latih Jatuh di BDS Tampak Sepi

Rumah korban Kapten Suwanda yang beralamat di RT 11 RW 07 Perumahan Pejaya, Keramatjegu, Taman, Sidoarjo sudah 4 tahun tidak ditinggali oleh korban dan keluarganya.
Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Lebih Dahulu Jamu Madura United

Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Lebih Dahulu Jamu Madura United

Persib Bandung dan Madura United akan berebut menjadi juara musim ini setelah menang di babak semifinal championship series Liga 1. 
INFOGRAFIS: Ancaman Nyata TBC di Jakarta

INFOGRAFIS: Ancaman Nyata TBC di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akui ada ancaman nyata TBC di Jakarta. Hal ini berdasarkan data Dinkes DKI yang tercatat di Jakarta pada tahun 2023.
Buntut Ledakan Petasan di Desa Blembem Ponorogo, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Buntut Ledakan Petasan di Desa Blembem Ponorogo, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Sebanyak 5 orang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus meledaknya petasan di salah satu rumah yang berada di Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.
Presiden Iran Ebrahim Raisi Alami Kecelakaan Helikopter dan Hilang, Harga Minyak Di Amerika Naik Tembus Level 80 Dolar AS per Barel

Presiden Iran Ebrahim Raisi Alami Kecelakaan Helikopter dan Hilang, Harga Minyak Di Amerika Naik Tembus Level 80 Dolar AS per Barel

Kecelakaan helikopter Presiden Iran Raisi mendorong naiknya harga minyak dunia, termasuk di Amerika Serikat (WTI) yang menembus level 80 dolar AS per barel. 
Universitas Negeri Malang Gelar Pelatihan Mobil Listrik Pertama di Indonesia

Universitas Negeri Malang Gelar Pelatihan Mobil Listrik Pertama di Indonesia

Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan salah satu lembaga pendidikan terkenal di Beijing Cina yakni Beifang Automotive Education, menggelar pelatihan skil mobil listrik selama lima hari
Trending
Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surat Ini agar Dikepung Rezeki dari Langit dan Bumi Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surat Ini agar Dikepung Rezeki dari Langit dan Bumi Kata Ustaz Adi Hidayat

Inilah ayat atau surat yang dibaca dalam shalat dhuha agar mendapatkan keberkahan rezeki yang berlimpah dari segala sisi, kata Ustaz Adi Hidayat boleh baca ini.
Akhirnya Elkan Baggott Muncul Setelah Ramai Tidak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bintang Liga 1 Ini Kirim Pesan Penting

Akhirnya Elkan Baggott Muncul Setelah Ramai Tidak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bintang Liga 1 Ini Kirim Pesan Penting

Inilah dua berita paling top. Akhairnya Elkan Baggott muncul setelah ramai tidak dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia dan bintang Liga 1 ini kirim pesan penting.
Emil Audero Tak Mungkin Masuk Skuad Timnas Italia di Euro 2024, Siap Dinaturalisasi demi Perkuat Timnas Indonesia?

Emil Audero Tak Mungkin Masuk Skuad Timnas Italia di Euro 2024, Siap Dinaturalisasi demi Perkuat Timnas Indonesia?

Emil Audero sudah tidak mungkin masuk skuad Timnas Italia di Euro 2024, yang mungkin mengarahkan sang kiper untuk dinaturalisasi demi perkuat Timnas Indonesia.
Kesaksian Renaldi Melihat Kejadian yang Dialami Lima Terpidana Pembunuhan Vina Saat Diperiksa Polisi

Kesaksian Renaldi Melihat Kejadian yang Dialami Lima Terpidana Pembunuhan Vina Saat Diperiksa Polisi

Saksi kasus pembunuhan Vina bernama Renaldi mengungkap kesaksiannya saat melihat perlakukan yang dialami lima terpidana ketika diperiksa polisi pada 2016 silam.
Kepala Desa Banjarwangunan Terkejut Dapati Ini Saat Ikut Telusuri 3 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kepala Desa Banjarwangunan Terkejut Dapati Ini Saat Ikut Telusuri 3 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Polisi merilis tiga orang pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Kota Cirebon, Jawa Barat yang telah buron atau daftar pencarian orang (DPO) selama 8 tahun.
Pengakuan Lima Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Terpaksa Meniru Kata-Kata di Papan Tulis yang Disiapkan Polisi

Pengakuan Lima Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Terpaksa Meniru Kata-Kata di Papan Tulis yang Disiapkan Polisi

Berikut pengakuan lima terpidana pembunuhan Vina saat jalani pemeriksaan oleh kepolisian di kantor polisi yang tertuang pada putusan Pengadilan Negeri Cirebon.
SPG Muda ini Bukan Sekedar Jualan Produk, tapi Melayani Pria Nakal yang Sudah Beristri, Akui Pernah Ada Pemain Sepakbola yang Berminat 'Diservis': Dia Terkenal

SPG Muda ini Bukan Sekedar Jualan Produk, tapi Melayani Pria Nakal yang Sudah Beristri, Akui Pernah Ada Pemain Sepakbola yang Berminat 'Diservis': Dia Terkenal

Seorang mantan sales promotion girl atau SPG mengaku jika pernah menjadi pelayan pria nakal yang sudah beristri. Bahkan ia juga pernah melayani pemain sepakbola
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
AB Shop
10:30 - 11:00
Sidik Jari
11:00 - 13:00
Kabar Siang
13:00 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 14:30
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar Sore
Selengkapnya