LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Arsip Foto. Unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPR Jakarta, Selasa 19 Mei 1998.
Sumber :
  • ANTARA

Selamat Tinggal Reformasi

Untuk melihat kondisi reformasi yang dikorupsi maka mari bersama-sama kita melihat beberapa karakter reformasi dan kemudian membandingkannnya dengan situasi terkini. 

Minggu, 15 Mei 2022 - 11:59 WIB

Oleh: Barid Hardiyanto*

Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beberapa tahun belakangan ini kita ditempa oleh berbagai persoalan yang mengancam reformasi seperti soal rencana penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden dan sebelumnya revisi Undang-undang terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), politik identitas dalam pilkada maupun pilpres dan lain-lain . Kondisi ini bisa menjadi penanda reformasi yang dikorupsi. 

Reformasi yang Dikorupsi

Untuk melihat kondisi reformasi yang dikorupsi maka mari bersama-sama kita melihat beberapa karakter reformasi dan kemudian membandingkannnya dengan situasi terkini (yang telah dikorupsi). 

Pertama, pemilu yang lebih demokratis. Pemilu yang dijalankan di era reformasi memang banyak memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pilihan yang relatif lebih bebas tetapi sayangnya pemilihan yang dilakukan kemudian lebih banyak dikenal sebagai demokrasi prosedural. Demokrasi prosedural berarti prosedurnya dijalankan tetapi proses dan output yang dihasilkan tidak mencerminkan harapan yang sesungguhnya.
 
Secara kongkret kita dapat lihat bahwa para anggota legislatif yang dipilih lebih berkecenderungan mewakili para pengusaha baik nasional maupun multinasional ketimbang mewakili rakyatnya yang lebih membutuhkan untuk diwakili (buruh, tani, miskin kota, perempuan, difable, kaum minoritas dan lain-lain). Hal ini ditandai dengan terbitnya revisi UU KPK, UU Minerba. Revisi UU MK dan Omnibus Law Cipta Kerja. 

Baca Juga :

Di eksekutif juga demikian, harapan masyarakat pada Jokowi untuk di periode kedua kepemimpinannya, ia bisa tanpa beban dan lebih memperhatikan nasib wong cilik justru yang terjadi Jokowi pun lebih cenderung membela yang kuat. Saat ini Jokowi lebih sering meresmikan tol ketimbang menemui para pendemo yang berharap aspirasi diterima. Bahkan rencana adanya penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi pukulan telak bagi reformasi. 

Kedua, rotasi kekuasaan dari pusat ke daerah. Di masa-masa awal reformasi kita menikmati otonomi daerah, otonomi khusus bahkan “otonomi desa” tetapi sekarang, rotasi kekuasaan tersebut kembali menuju resentralisasi. 

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Heboh Tagar

Heboh Tagar "Boikot MNC" Membahana di Media Sosial, Saham Dua Emite Grup Media MNC Justru Naik Hingga 1,32 Persen

Di tengah maraknya tagar "Boikot MNC" di media sosial, saham PT Media Nusantara Citra Tbk(MNCN) justru naik 4 poin, atau 1,32 persen ke level Rp306 per saham.
PDIP Gugat Suara Pileg PSI, Minta MK Ubah Jadi 0, Hakim: Bisa Tunjukkan Buktinya?

PDIP Gugat Suara Pileg PSI, Minta MK Ubah Jadi 0, Hakim: Bisa Tunjukkan Buktinya?

DPP PDIP meminta Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah perolehan suara PSI di Provinsi Papua Tengah dalam Pileg 2024 menjadi nol suara.
Jonatan Christie dan Leo/Daniel Sumbang Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2024

Jonatan Christie dan Leo/Daniel Sumbang Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2024

Jonatan melewati laga rubber game yang menantang demi menyumbang poin kedua untuk keunggulan 2-1 Indonesia atas Thailand pada pertandingan fase grup Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Senin (29/4/2024).
Sukses Bikin DPD RI Bertaji, LaNyalla Terima Special Award dari PWI Jatim

Sukses Bikin DPD RI Bertaji, LaNyalla Terima Special Award dari PWI Jatim

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dianugerahi Special Award oleh PWI Jawa Timur, karena dinilai mampu membawa DPD RI lebih berdaya, bertaji dan menjadi saluran efektif aspirasi masyarakat.
Gagal Kontribusi di Thomas Cup, Fajar/Rian Akui Kekuatan Ganda Putra Thailand

Gagal Kontribusi di Thomas Cup, Fajar/Rian Akui Kekuatan Ganda Putra Thailand

Fajar/Rian harus mengakui keunggulan wakil Thailand Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Senin.
Buka Kemenangan Bagi Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting Akui Masih Harus Adaptasi Situasi Lapangan

Buka Kemenangan Bagi Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting Akui Masih Harus Adaptasi Situasi Lapangan

Ginting memenangkan laga sengit atas tunggal putra Thailand Panitchaphon Teeraratsakul melalui dua gim langsung dengan skor 21-16, 21-13 dalam tempo 42 menit.
Trending
Timnas Indonesia U-23 Meroket, Ketum PSSI Erick Thohir Beberkan Sumbangan Finansial Rp23 Miliar dari Penguasaha

Timnas Indonesia U-23 Meroket, Ketum PSSI Erick Thohir Beberkan Sumbangan Finansial Rp23 Miliar dari Penguasaha

Ketum PSSI Erick Thohir membeberkan dukungan finansial Rp23 miliar dari para pengusaha kepada Timnas Indonesia yang meroket melaju ke Semifimal Piala Asia U-23 Qatar.
Witan Sulaeman Sampaikan Kabar Baik soal Skuad Timnas Indonesia U-23 Jelang Hadapi Uzbekistan

Witan Sulaeman Sampaikan Kabar Baik soal Skuad Timnas Indonesia U-23 Jelang Hadapi Uzbekistan

Witan Sulaeman menyampaikan kabar baik soal skuad timnas Indonesia U-23 menjelang laga kontra Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, Senin (29/4) malam.
Bukan Sananta atau Hokky sebagai Pengganti Rafael Struick, Pemain Ini Bisa Buat Timnas Indonesia U-23 Menang Atas Uzbekistan

Bukan Sananta atau Hokky sebagai Pengganti Rafael Struick, Pemain Ini Bisa Buat Timnas Indonesia U-23 Menang Atas Uzbekistan

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, dipastikan tidak bisa diturunkan saat menghadapi Uzbekistan pada pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa.
Pelatih Jepang Heran Timnas Indonesia Bisa Tumbangkan Korea Selatan, Pelatih Belanda Menyesal Pernah Abaikan Talenta Rafael Struick

Pelatih Jepang Heran Timnas Indonesia Bisa Tumbangkan Korea Selatan, Pelatih Belanda Menyesal Pernah Abaikan Talenta Rafael Struick

Inilah dua berita paling banyak dibaca. Pelatih Jepang heran Timnas Indonesia bisa menumbangkan Korea Selatan dan pelatih Belanda menyesal pernah mengabaikan talenta Rafael Struick.
Sang Mantan Juara Piala Asia U23 pun Kaget Lihat Timnas Indonesia U23, Tak Menyangka Skuad Shin Tae-yong Bisa...

Sang Mantan Juara Piala Asia U23 pun Kaget Lihat Timnas Indonesia U23, Tak Menyangka Skuad Shin Tae-yong Bisa...

Begini pandangan salah satu pelatih tim yang pernah juara Piala Asia U23 tentang Timnas Indonesia U23 asuhan Shin Tae-yong, terkejut lihat Timnas Indonesia U23.
Pelatih Irak Singgung Kemenangan Timnas Indonesia, Tegaskan Hanya Tim Terbaik yang Akan Bawa Piala Asia U-23 2024 hingga Pernyataan Berani Striker Uzbekistan 

Pelatih Irak Singgung Kemenangan Timnas Indonesia, Tegaskan Hanya Tim Terbaik yang Akan Bawa Piala Asia U-23 2024 hingga Pernyataan Berani Striker Uzbekistan 

Pelatih Irak singgung kemenangan Timnas Indonesia tegaskan hanya tim terbaik yang jadi juara Piala Asia U-23 2024 hingga pernyataan berani striker Uzbekistan.
Ibu Rafael Struick Jadi Sorotan, Ternyata Latar Belakang Pendidikan Noraly Bukan Kaleng-kaleng

Ibu Rafael Struick Jadi Sorotan, Ternyata Latar Belakang Pendidikan Noraly Bukan Kaleng-kaleng

Ibu Rafael Struick jadi sorotan publik belakangan ini. Pasalnya, Noraly ternyata bukan sembarangan orang, bahkan latar pendidikannya juga bukan kaleng-kaleng,
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Siang
13:00 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 14:30
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar Sore
15:00 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
Selengkapnya