tvOnenews.com - Salah satu pemain dari rival Timnas Indonesia di Asia diduga sengaja batalkan puasa setelah selesai berlatih dengan timnya.
Padahal ketika itu, pemain tersebut sedang menjalani puasa Ramadhan meskipun dia sedang berlatih bersama klubnya di tengah kompetisi.
Atas perbuatannya yang diduga membatalkan puasa Ramadhan, pemain ini pada akhirnya harus menerima untuk dipecat secara tidak hormat oleh klubnya.
Seperti diketahui, banyak klub-klub di seluruh dunia tetap melangsungkan kompetisi termasuk di Indonesia walaupun dalam bulan Ramadhan.
Biasanya, setiap klub akan berlatih pada sore hari sebelum berbuka puasa dan kemudian bertanding di malam hari usai menunaikan sholat tarawih.
Akan tetapi, kejadian unik dilakukan oleh salah satu pemain dari rival Timnas Indonesia di Asia yakni Iran ketika menjalani puasa Ramadhan.
Pemain tersebut ialah legenda sekaligus mantan kapten dari negara rival Timnas Indonesia yaitu Iran, Ali Karimi.
Ali Karimi merupakan salah satu pemain Asia yang tergolong sukses ketika berkarier di Eropa. Dia pernah membela sejumlah klub besar Jerman seperti Bayern Munchen dan Schalke 04.
Pria 45 tahun itu bahkan mendapat sebutan legenda setelah mencatatkan 127 penampilan bagi Timnas Iran dengan sumbangan 38 gol yang diraih selama dua dekade.
Sebelum pindah ke Jerman bersama Schalke 04 dan Bayern Munchen, Ali Karimi merintis karier dengan tim lokal seperti Fatu Teheran hingga Persepolis.
Ali Karimi langsung menjadi pemain utama di musim pertamanya bersama Bayern Munchen dan dia merupakan orang Iran ketiga yang bermain untuk Die Roten setelah Ali Daei serta Vahid Hashemian.
Namun, performa Ali Karimi kian menurun setelah dibekap cedera sehingga dirinya memutuskan kembali ke Iran bersama klub lokal Steel Azin.
Di klub inilah Ali Karimi diduga melakukan hal kontroversial ketika ia kedapatan minum setelah menjalani sesi latihan bersama Steel Azin di bulan puasa Ramadhan.
Peristiwa itu terjadi pada 2010 ketika Ali Karimi dianggap melakukan pelanggaran, terkhusus norma-norma agama sehingga membuatnya dipecat dari Steel Azin.
Merasa tidak bersalah, Ali Karimi kemudian membantah tudingan tersebut dengan mengatakan jika dirinya merupakan seorang muslim yang taat.
“Aku ini seorang muslim, aku tau dan aku masih percaya dengan norma-norma Agama,” dilansir dari France24.
Ali Karimi dipecat klubnya usai ketahuan minum saat bulan puasa (Source: Team Melli)
Meski demikian, bantahan tersebut tidak membuatnya terhindar dari hukuman klub yang menjatuhkan denda kepada Ali Karimi senilai USD 40 ribu.
Bukan hanya itu saja, Ali Karimi juga pernah beberapa kali melakukan hal kontroversial ketika dia mengkritik keras federasi yang membuatnya di depak dari Timnas Iran.
Ia menyebut bahwa Timnas Iran adalah yang terlemah dalam 10 tahun terakhir sehingga menurutnya sepak bola di sana mengalami kemunduran.
Ali Karimi telah memutuskan pensiun sebagai pesepakbola sejak 2014. Namun, ia masih berkecimpung di dunia yang membesarkan namanya itu.
Kini ia diketahui menjadi salah satu penasihat tim lokal Iran dan bakal setia mengawal negaranya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang kembali berlanjut pada pekan depan. (han)
Load more