Padahal menurutnya secara jumlah penduduk, luas wilayah, bahkan kecintaan pada sepak bola itu sendiri secara angka negara Jepang jauh lebih sedikit dibanding Indonesia.
“Dan sepak bola itu (olahraga) nomor satu di Jepang kan belum tentu. Itu yang mereka lakukan memperbanyak jumlah pelatih,” papar Indra Sjafri.
Bahkan dia juga mengungkapkan jika pelatih yang memegang sertifikasi A Pro di Indonesia juga baru mencapai 21 orang.
“Ini baru saya bikin lagi yang gelombang kedua 20 orang. Jepang sudah hampir dua ribu orang,” imbuhnya.
Maka semakin banyak jumlah pelatih diharapkan mampu menangani tingginya minat anak-anak Indonesia untuk menjadi pesepakbola. (dwi/hfp)
Load more