tvOnenews.com – Konflik dualisme pengurusan berdampak buruk pada tim nasional Indonesia. Pertikaian mengakibatkan Timnas mengalami peristiwa memalukan di Yordania pada 2013.
Ketegangan antara kubu yang membentuk Komisi Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan pihak yang memimpin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merembet ke mana-mana. Bukan hanya kekacauan dualisme liga, tim nasional (timnas) pun terkena dampak parah.
Liga yang terpecah menjadi Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia membuat pelatih yang menangani timnas tak bisa membentuk squad dari dua kompetisi. Program timnas berantakan.
Kekacauan sepakbola nasional pada kurun 2011 hingga 2013 memperburuk penampilan Timnas. Nilmaizar yang menjadi pelatih Timnas tidak mendapat dukungan optimal untuk membentuk Pasukan Garuda yang memadai.
Bahkan Timnas tak bisa menyusun rencana dengan baik. Saat mengunjungi Yordania pada pertandingan persahabatan, Nilmaizar menyusun tim hanya dari pemain-pemain yang tersedia, bukan dari seleksi terhadap seluruh pemain liga.