Jakarta, tvOnenews.com - Tiga calon presiden menyampaikan gagasan berbeda soal Kedaulatan teknologi informasi dalam hal ini adalah pembangunan pabrik handphone (HP) dalam negeri. Hal itu disampaikan para Capres dalam debat kelima Pilpres 2024.
"Kedaulatan teknologi informasi Indonesia terancam, impor ponsel tahun 2023 mencapai Rp 30 triliun padahal untuk membangun pabrik ponsel hanya membutuhkan investasi sekitar setengah triliun rupiah, apa langkah strategis paslon membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia?" pertanyaan dari panelis yang dibacakan oleh moderator debat Pilpres, Minggu (4/2/2024).
Capres nomor urut 3 Ganjar pranowo kemudian mengatakan sebenarnya sudah ada industri swasta yang membuat gawai atau gadget.
Dia mengatakan harga barang dari pabrik itu lebih terjangkau dan bisa membantu produsen dalam negeri jika masuk ke ekatalog.
"Kita bisa menugaskan kepada PT LEN kalau nggak salah dulu pernah akan dibuat ini, satu komputer, satu laptop maksimum Rp 1 juta," tuturnya.
Dia mengatakan pemerintah harus memberi penugasan yang jelas untuk produksi teknologi industri. Dia mengatakan pemerintah juga bisa menggandeng merek-merek besar untuk membuat pabrik di Indonesia.
"Di India pernah dilakukan, sehingga transformasi pengetahuan, teknologinya bisa dilakukan," ujarnya.
Dia meyakini hal itu dapat membuat Indonesia bisa tidak terlalu tergantung pada impor produk teknologi informasi. (awy)