Sikka, Ntt - Demi mengikuti Ujian Assessment Nasional Berbasis Komputer (UANBK), siswa SMP Satap, Pulau Samparong, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur harus bertaruh nyawa menyeberangi lautan selama lima jam, menggunakan perahu.
Sementara sebuah SMP di Manggarai Timur, terpaksa melaksanakan ujian tersebut diatas bukit lantaran sulitnya jaringan internet.
Perjuangan 23 siswa SMP Satap Pulau Sukun, Desa Samparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur untuk mengikuti ujian Assessment Nasional Berbasis Komputer (UANBK) di SMP Negeri 1 Maumere.
Para pelajar ini harus bertaruh nyawa menempuh perjalanan selama lima jam, menerjang gelombang laut menggunakan kapal motor nelayan sewaan setiap sekolah.
Mereka menyebut terpaksa mengeluarkan biaya pribadi sebesar enam juta rupiah untuk biaya transportasi kapal laut dan kendaraan antar jemput. Hal ini karena ketiadaan jaringan internet dan listrik di wilayah mereka.(awy)