Kesulitan Menjual Ke Konsumen, Pedagang Daging Sapi Merugi

Jakarta - Setelah perajin tahu-tempe, kini pedagang Daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Selama aksi mogok berjualan selama lima hari kedepan, mereka memprotes kenaikan harga daging sapi mencapai Rp140.000 per kilogram.

Pedagang daging sapi di Jabodetabek menggelar aksi mogok berjualan mulai kemarin hingga Jumat, 4 Maret 2022, salah satunya di Pasar Senen Jakarta Pusat. Seluruh blok daging sapi kosong pedagang. Tidak ada aktivitas jual-beli di blog ini. Aksi mogok dipicu melonjaknya harga daging sapi yang saat ini berkisar Rp130-135 ribu per kilogram.

Para pedagang mengeluh sepinya pembeli sejak sepekan terakhir akibat mahalnya harga daging sapi. Menanggapi aksi mogok, para pedagang daging sapi Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) mengimbau anggotanya untuk tetap berjualan seperti biasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sekitar 50 pedagang daging sapi di Pasar Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi mogok berjualan hingga empat hari kedepan. Mereka mengeluh harga daging sapi di rumah potong hewan yang mengalami kenaikan. Para pedagang mengaku merugi sebab mahalnya harga daging sapi membuat warga memilih tidak membeli daging sapi.

Saat ini harga daging sapi dijual berkisar Rp135 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp110-120 ribu rupiah per kilogram. Para pedagang berharap pemerintah segera menstabilkan harga daging 60 pedagang daging sapi di pasar tradisional Ciledug kota Tangerang juga menggelar aksi mogok berjualan.

Aksi ini sebagai bentuk protes pada pemerintah atas tingginya harga daging sapi yang mencapai Rp140 rupiah per kilogram. Imbas mahalnya harga daging sapi pedagang mengaku kesulitan untuk menjual pada konsumen karena kenaikan harga sangat signifikan.(awy)