Bogor, Jawa Barat - Menanggapi surat edaran Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengenai imbauan pengawasan sekolah menjelang informasi aksi unjuk rasa tanggal 11 April nanti, sejumlah pihak sudah mengantisipasinya.
Satgas Pelajar Kota Bogor mulai melakukan pengawasan di lapangan, terlebih sejak hari Jumat (8/4) dan Sabtu (9/4) gelombang unjuk rasa terjadi di Kota Bogor. Dikhawatirkan apabila ada pelajar yang ikut dalam aksi unjuk rasa nanti pada 11 April di Jakarta.
Ketua Umum Satgas Pelajar Kota Bogor, Wasi Jatmiko, menjelaskan melalui Dinas Pendidikan Provinsi sudah memberi edaran kepada sekolah-sekolah SMA dan SMK agar antisipasi supaya tidak ada siswa yang terlibat dalam aksi tersebut.
“Adapun untuk saya sendiri memang selama ini kalau ada aksi-aksi tersebut selalu menggiatkan teman-teman satgas untuk selalu melakukan pemantauan mengantisipasi supaya tidak ada siswa yang terlibat dalam aksi tersebut karena mereka masih anak sekolah masih di bawah 17 tahun jadi belum waktunya melakukan aksi tersebut, kata Wasi kepada tvOnenews.com, Sabtu (9/4/2022)
Masih kata Wasi, pihaknya akan menentukan titik-titiknya namun perlu berkoordinasi dengan kepolisian untuk bisa bekerja sama karena Kota Bogor sebagai pintu masuk atau pintu akses para pelajar menuju ke Jakarta. Seperti tahun-tahun lalu saat akan terjadi aksi di Jakarta, Kota Bogor sebagai pintu masuk atau pintu akses melalui stasiun kereta.
“Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya titik-titik itu Stasiun Bogor, kemudian Terminal. Sedangkan titik-titik masuk Kota Bogor sendiri yang berasal dari Kabupaten Bogor karena ada sebagian dari Kabupaten Bogor atau ada dari Kabupaten Sukabumi kita akan jaga di daerah Ciawi, dari daerah Laladon, maupun di daerah-darah Semplak dan Yasmin,” katanya
Selain itu, sambung Wasi, biasanya pergerakan mereka tidak di pagi tapi bahkan ada dari sebagian mereka malam hari atau dini hari. Terutama sekarang sedang bulan puasa mungkin setelah sahur mereka bergerak.
Load more