Polemik penghapusan honorer yang direncanakan pemerintah memang dianggap akan memperbanyak angka pengangguran.
Selain guru, terdapat ribuan tenaga medis honorer yang tersebar di puskesmas dan instansi kesehatan di daerah.
"Bisa saja aksi mogok massal terjadi. Segala sesuatu yang saat tugas para honorer di lapangan sudah maksimal, tapi apa feedback-nya? Enggak ada,” kata Rifki M. Rifandi, Wakil Forum Komunikasi Honorer Nakes dan Non Nakes (FKHN) Garut.
Ribuan honorer yang menggelar aksi di kantor DPRD Garut masih menunggu bupati tiba untuk menggelar audiensi.
Sambil membawa spanduk bertuliskan kritikan terhadap pemerintah, para peserta aksi juga meneriakkan orasi tuntutan penghapusan tenaga honorer. (thh/nsi)
Load more