Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang kekerasan ekstrem yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional
Tasikmalaya, Jawa Barat - Warga Kota Tasikmalaya digegerkan teror penyiksaan dan mutilasi kucing. Beberapa hari terakhir, warga banyak menemukan potongan tubuh kucing yang disimpan di pasar dan tempat umum. Kasus yang viral di media sosial terjadi di dua tempat, yakni di Pasar Tradisional Cikuburuk dan Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya.
Ketua Tasikmalaya Peduli Kucing, Rellys Irel mengatakan, pasca banyaknya kucing ditemukan mati secara mengenaskan, ia berinisiatif melakukan pelaporan ke Polres Tasikmalaya Kota. Dengan adanya pelaporan itu, ia berharap polisi bisa mengungkap pelakunya, agar bisa diketahui apa motif dan tujuan pelaku melakukan mutilasi terhadap kucing tersebut.
"Saya ke sini untuk melaporkan ya, udah banyak kejadian. Pertama di Pasar Cikurubuk, ke dua di Pasar Indihiang. Pasar Cikurubuk itu belum selesai, tiba-tiba dengar laporan di Indihiang dengan kasus yang sama. Saya khawatir nanti pelakunya sama," kata Ketua Tasikmalaya Peduli Kucing, Rellys Irel, usai melapor di Polres Tasikmalaya Kota, Minggu (02/10/2022) sore.
"Ini tindakan penyiksaan terhadap kucing, kalau di Pasar Cikurubuk ada delapan korban yang gak selamat, yang dua selamat udah saya amanin. Yang delapan itu, jantan tiga digorok, terus satu lagi hamil bayinya dibelek diambil plasentanya mati semuanya. Yang delapan mati, dua selamat karena miris kan perutnya. Kalau yang di Indihiang 13 ekor, hampir semuanya gak selamat. Karena kondisinya digorok, kepalanya lepas. Terus organnya diambil gak tahu motifnya apa," sambungnya.
Diduga Pelaku Mutilasi Orang yang Sama
Menurut Rellys, diduga pelaku penyiksaan dan mutilasi kucing itu pelakunya masih orang yang sama. Sebab, jam eksekusinya juga hampir sama pada pukul tiga dini hari, dilakukan di dua pasar yang berbeda.
"Makanya ini udah keterlaluan, udah sadis banget makanya saya pingin lapor ke Polres untuk menindaklanjuti, siapa tahu pelakunya sama karena jam eksekusinya sama di Cikurubuk jam tiga subuh, di sini juga jam tiga subuh," ucap Rellys.
"Itu kejadiannya kalau di Indihiang baru kemarin dalam dua hari berturut-turut, hari jumat dan sabtu. Kalau di Cikurubuk udah seminggu yang lalu, cuma kan saya proses untuk mencari tahunya pelan-pelan ya, agar gak ketahuan nanti," sambung Rellys.
Saat ini, komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing terus melalukan investigasi termasuk kepada para pedagang. Namun, saat ditanya, para pedagang tak mengetahui pelaku mengeksekusi kucing tersebut karena saat kejadian, para pedagang tengah sibuk dengan dagangannya.
Komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing Gelar Sayembara
Guna mempercepat pengungkapan kasus ini, Komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing mengadakan sayembara. Jika masyarakat melihat seseorang menyiksa dan memutilasi kucing, bisa langsung melapor ke komunitas dengan menghubungi nomor handphone yang sudah disebar.
"Itu sayembara saya udah capek nyari info tapi pelakunya gak ada. Itu yang nguburin kucing ini juga gak tahu siapa pelakunya. Saya inisiatif buat sayembara untuk siapapun melihat pelakunya atau dia melihat secara langsung, saya akan akan kasih reward uang cash 500. Nanti akan keep data orangnya, saya gak akan bocorin," ucap Rellys.
Rellys berharap, aparat kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelaku penyiksaan dan mutilasi puluhan ekor kucing secara sadis ini. Tujuannya, agar diketahui apa motif dan tujuan pelaku melakukan aksi sadis tersebut.
"Harapannya untuk polisi tolong menindaklanjuti siapa pelakunya, saya pingin tahu motifnya apa ada apa sama kucing sampe segitu sadisnya, saya akan terus dampingi kasus ini," pungkas Rellys. (dai/jeg)
Load more