Kebumen, Jawa Tengah - Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Kita dapat alokasi 2000 dosis untuk 2000 ekor. Namun terealisasi 1942 ekor. Rabu dan Kamis sudah kita mulai Vaksinasi 1 tahap 2 sebanyak 3500 dosis," jelas Pudji
Petugas kesehatan dari Distapang Kebumen telah menyiapkan 3500 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk sapi yang akan disebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kebumen.
Data dari Distapang per hari Rabu tanggal 20 Juli 2022, total kasus sebanyak 440. Dengan kasus aktif 188, sembuh 193 ekor, 7 mati, potong bersyarat 52, dan sudah di vaksin berjumlah 2260 ekor. Dengan penambahan kasus aktif hari ini sebanyak 12 ekor.
Sementara itu, Retno Handarwati Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, saat ditemui disela-sela pemberian vaksin menuturkan, vaksinasi PMK dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penyebaran penyakit tersebut di Kabupaten Kebumen.
Distapang mulai Rabu (20/7/2022) sudah memberikan 500 dosis dan Kamis (21/7/2022) juga menyuntikkan 500 vaksin dosis untuk sapi.
"Hari ini 200 ekor sapi di Desa Giripurno, Kecamatan Karanganyar, semuanya dalam keadaan sehat belum ada yang terjangkit PMK," tutur Retno usai giat vaksin, Kamis (21/7/2022).
Retno menambahkan percepatan vaksinasi PMK pada hewan ternak ini dilakukan menyusul penyebaran penyakit sudah merambah hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Kebumen.
Populasi ternak di desa kategori hijau menjadi prioritas vaksinasi. Karena selain meminimalisir penyebaran sekaligus meminimalisir risiko bilamana terdapat efek samping dari vaksin. Hewan yang mendapatkan vaksin pun hewan yang benar-benar sehat.
Dengan 8 Puskeswan, wilayah kerja di 26 kecamatan. Ada vaksinator, ada yang handling atau pegangi ternak, ada yang recording.
"Kalo vaksin ternak, kita yang datang dari kandang ke kandang mas. Sedangkan tidak semua peternak mau dengan mudah hewan ternaknya di vaksin. Sesuai SOP hewan yang pernah terkena PMK tidak wajib untuk divaksin," terang Retno.
Hewan ternak sapi yang divaksin di prioritaskan untuk sapi perah baru kemudian ke sapi bibit maupun anakan. Sedangkan untuk sapi yang dalam waktu dekat akan dijual tidak dilakukan vaksinasi. (Wkn/Buz).
Load more