Tegal, Jawa Tengah - Aswirto (45) ayah Khalidatunnimah (24) korban pembunuhan mutilasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tak menyangka jika putri pertamanya tersebut jadi korban pembunuhan keji mantan kekasihnya.
"Pelaku merupakan tetangga kami sendiri, cuman beda RT Saja. Hal itu saya yakin karena dendam," ujarnya saat ditemui di rumah duka, di Desa Cibunar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Selasa (26/07/2022).
Menurut ayah korban, dendam tersebut lantaran cerita lama saat korban masih duduk di bangku SMA. Saat itu, korban dihamili oleh pelaku. Namun saat dimediasi korban enggan bertanggung jawab, karena itu kami laporkan pelaku ke Polisi hingga dijatuhi hukuman 6 tahun penjara.
"Pelaku baru bebas bersyarat pada lebaran Idul Fitri kemarin, bahkan sempat main juga kerumah dan minta balikan lagi dengan anak saya. Namun karena anak saya sudah mempunyai suami jelas permintaan itu ditolak," ucapnya.
Bahkan, lanjut Aswirto, usai peristiwa kelam tersebut terungkap. Pelaku sempat main kerumah lagi pada Minggu (24/07/2022) pagi kemarin.
"Saat itu saya tidak ada dirumah, sedang mencari informasi tentang anak saya. Pelaku justru bertemu anak kedua saya, namun saat saya sampai kerumah pelaku sudah tidak ada dirumah. Kemungkinan telah curiga kalau dirinya sedang dicari Polisi," katanya.
Kemudian malamnya, dirinya mendapatkan kabar dari Polsek Balapulang untuk menuju ke RS Bhayangkara Semarang guna melakukan cek DNA atas penemuan potongan tubuh di Ungaran, Semarang.
"Dari hasil cek DNA, ternyata benar itu adalah putri pertama kami. Saya minta pelaku dihukum seberat beratnya," tandasnya.
Sementara setibanya di Tegal, jenazah Kholidatunn'imah (24) korban pembunuhan disertai mutilasi tiba di rumah duka di Kabupaten Tegal, Selasa (26/7/2022) sore. Tangis keluarga pecah saat mobil korban tiba di area pemakaman.
Kedatangan jenazah sontak disambut ratusan warga Desa Cibunar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Ibu korban dan sejumlah kerabat menangis histeris saat mobil ambulans melintas di depan rumah.
Jenazah korban langsung disalatkan di masjid desa setempat. Sejumlah aparat kepolisian terlihat bersiaga di lokasi. Usai disalatkan, jenazah dimakamkan di permakaman umum desa setempat.
Keluarga korban berharap pelaku pembunuhan keji tersebut dihukum seberat-beratnya.
“Kami minta pelaku (IS) dihukum seberat-beratnya,” kata paman korban Muhammad Ghofur.
Sebelumnya, potongan tubuh manusia ditemukan warga di sekitar aliran Sungai Kretek di Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, pada Minggu (24/7/2022).
Sementara potongan tubuh lainnya ditemukan, yang di antaranya berupa kepala, ditemukan sekitar 11 km dari titik penemuan pertama. Adapun anggota tubuh yang ditemukan tersebut antara lain dua tangan, masing-masing kanan dan kiri, serta potongan tulang. Polisi menyebut potongan tubuh manusia tersebut diduga korban mutilasi.
Pelaku mutilasi sadis ini diketahui bernama Imam Sobari (32), warga Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, berhasil ditangkap Senin (25/7/2022) oleh tim gabungan dari Polres Semarang, Polres Purworejo dan Ditreskrimum Polda Jawa Tengah di stasiun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. (Oso/Buz)
Load more