Pati, Jawa Tengah - Umat Buddha di Kabupaten Pati dan Jepara, Jawa Tengah, mempunyai cara unik untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Kegiatan yang diikuti peserta dari lintas agama itu dibuat dalam bentuk arisan gotong royong.
Kegiatan yang dipusatkan di Vihara Catur Dhamma Dhatu Desa Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ini berlangsung sangat meriah. Peserta terlihat antusias saat menunggu hasil pengundian untuk mendapat doorprize dari panitia kegiatan.
Ketua pengurus cabang Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Pati, Sutriman, mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan arisan gotong royong sambungrasa kalyana mitta ini mencapai 8.888 orang.
"Majelis Buddhayana Indonesia Kabupaten Pati dan Jepara dengan kegiatannya adalah membentuk arisan dengan jumlah peserta 8.888 orang," kata Sutriman, Kamis (20/10/2022).
Sutriman yang juga sebagai ketua arisan gotong royong sambungrasa kalyana mitta, menambahkan tidak hanya diikuti umat Budha saja, namun 500 orang diantaranya merupakan peserta dari agama lain, yakni Islam dan Kristen.
"Ini adalah wujud kolaborasi karena anggotanya tidak hanya Buddha, ada yang dari Kristen ada yang dari Islam," imbuhnya.
"Kita menjaga kerukunan umat beragama dengan adanya arisan ini, jadi semua menyatu bersatu tidak membeda bedakan agama, siapapun boleh mnjadi peserta," lanjutnya.
Selain sebagai sarana menjalin kerukunan umat beragama dan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat pasca Pandemi Covid-19, kegiatan ini juga bergerak di bidang sosial, yakni dengan menyambangi dan membantu warga yang sedang sakit.
"Tidak hanya itu, upgrade skill juga menjadi program berkelanjutan bagi generasi muda umat budha dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan," jelasnya.
Hingga periode ketujuh, kelompok arisan ini berhasil mengelola aset peserta sebanyak Rp 3 miliar rupiah, dengan sisa hasil usaha mencapai Rp 700 juta.
"Dari luar kota banyak yang ikut karena orang percaya sehingga banyak yang ikut. Kepercayaan inilah yang perlu kita bangun, kita tingkatkan supaya tidak ada salah paham. Saat ini aset total kita Rp 3 milyar, untuk SHU Rp 700 juta," pungkasnya. (Arm/Buz)
Load more