Banjir Mulai Surut, Terminal Kudus Masih Ditutup

Kudus, Jawa Tengah - Banjir yang melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah selama dua pekan lebih kini mulai surut. Namun ada beberapa wilayah yang hingga kini masih tergenang banjir. Salah satunya di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati Kudus. 

Menurut penuturan Subari, warga setempat, banjir masih merendam pemukiman penduduk dengan ketinggian 30 cm hingga 70 cm. Akibat banjir yang masih merendam membuat aktivitas warga terhambat.

“Ya, kemarin sempat naik 70 cm di jalan sekarang sudah surut sekitar kurang lebih 30 cm, di dalam kampung masih lumayan ada yang 70 cm bervariasi ketingiannya,” tutur Subari, warga Dukuh Tanggulangin, Jumat (13/1/2023).

Lanjut menurut Subari, Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kudus ini sudah terjadi sejak dua pekan lebih. Warga berharap banjir segera surut dan tidak menjadi langganan setiap tahunnya.

“Alhamdulillah sudah surut, sudah 14 hari lebih banjirnya. Semoga tidak terjadi lagi setiap tahunnya seperti langganan banjir. Harapannya warga bagaimana supaya tidak banjir terus,” ujarnya.

Banjir yang sempat merendam sebagian ruas jalur pantura juga sudah mulai surut dan jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Hanya saja banjir masih melumpuhkan aktivitas Terminal Induk Jati Kudus. Hingga Jumat pagi terminal masih ditutup dan belum kembali beroperasi.

Sudah dua pekan lebih Terminal Induk Jati Kudus terpaksa ditutup akibat genangan banjir yang hampir merendam di seluruh kawasan terminal. Genangan di dalam terminal masih mencapai sekitar 40 cm hingga 60 cm.

Sementara, untuk menampung penumpang bus, penumpang dialihkan di barat terminal atau agen-agen bus terdekat dengan tetap melakukan pengawasan dan koordinasi dengan pihak agen maupun awak bus.

Terminal bakal beroperasi kembali menyesuaikan kondisi genangan banjir yang merendam Terminal Induk Jati Kudus.

Meski cenderung surut, hingga kini banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus. Sedikitnya belasan desa di lima kecamatan masih terkena dampak banjir. Sementara ratusan warga masih bertahan di pengungsian. (Gml/Dan)